MANADO, 30 OKTOBER 2025 – Wajah Verselita Laurensia Poluan terlihat terbinar binar, saat menerim ijasah kelulusannya di ajang wisuda gelombang ketiga Politeknik Negeri Manado (Polimdo) siang tadi.

Pada MANADONES, Poluan menyebut rasa bangganya bisa menyelesaikan pendidikannya di Perguruan Tinggi (PT) Vokasi terbaik di Indonesia yang ada di Sulawesi utara (Sulut), di jurusan Teknik Sipil selama 3,5 tahun. “Ini membuat saya percaya diri maju ke dunia kerja,” ujarnya sambil menyebut IPK nya mencapai angka 3,59.
Pada kegiatan yang digelar di Auditorium ini rasa kegembiraan juga dirasakan oleh 417 mahasiswa yang resmi menyelesaikan pendidikan tinggi diPolimdo. Dalam sambutannya, Direktur Polimdo Dra Mareyke Alelo MBA kembali mengingatkan, bahwa menjadi bagian dari alumni Polimdo adalah bagian yang paling krusial, dimana para mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan punya kewajiban untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah dan nasional.
“Membawa nama Polimdo adalah sebuah kebanggaan, dan jadikanlah itu sebagai bagian positif dalam masyarakat. Mendorong SDM yang kita miliki menjadi SDM yang mampu berkontribusi pada masyarakat kita saat ini. Jadilah berdampak pada masyarakat,” kata Alelo di Auditorium Prof Tenda Polimdo, Manado.

Tidak ketinggalan diingatkan juga, untuk tidak meninggalkan adab terutama pada orang tua yang sudah berkorban banyak demi pendidikan.
Dari pantauan MANADONES, beberapa perwakilan orang tua dan wali para wisudawan yang terlambat datang ke acara puncak ini, terlihat beberapa kali terlihat melakukan aksi tidak terpuji demi memasuki ruang dalam Auditorium. Namun para sekuriti terlihat langsung mengatisipasi aksi ini. “Acara telah dimulai, dan dalam undangan disebutkan datanglah sebelum acara dimulai sekira 15 menit sebelum acara dimulai. Tapi bapak ibu baru datang jam 10.30 Wita dan melakukan hal hal tak baik,” ungkap Noldi salah satu sekuriti yang menenangkan para wali dan orang tua, dan memberikan kesempatan, untuk masuk dengan perlahan karena pintu masuk hanya untuk kapasitas 2 orang. (gracey wakary)

