MANADO, 5 APRIL 2025 – Akhir pekan ini, menjadi bagain akhir dari waktu libur panjang, dan area wisata bawah air yang sering di jadikan kawasan jalan jalan adalah Pantai Malalayang.

Ya, bagi para pecinta dunia bawah air, maka kawasan Pantai Malalayang adalah area yang paling terjangkau dan penuh warna indah, yang juga cukup aman untu melakukan kegiatan hobi dan olahraga ekstrim, menyelam. Belum lama ini, MANADONES melakukan penyelaman dan aktivitas fotografi bawah air di kawaasan yang kini masuk dalam area wisata unggulan kota Manado, Malalayang Beach Walk. Bersama salah satu guide selam senior, Maxi Jeger Kaloh, MANADONES melakukan penyelaman hingga di kedalaman 15 meter.
Bisa ditebak, area pertama yang kami temui adalah Taman Transplatasi yaitu area seperti taman yang seukuran tiga lapangan sepakbola, kini telah dipenuhi area hard coral dan soft coral sehat warna warni. Beragam angelfish, anemone fish dan puluhan lainnya memiliki kawasan sendiri sendiri, yang memang sengaja didirikan oleh para komunitas lingkungan di area kedalaman sekira enam meter hingga di 12 meter, alias kawasan transplantasi koral yang teregister dan selalu dijaga. MANADONES juga mendapati kawasan Lorong 100 meter, yaitu area mirip lorong besar yang didirikan oleh para penyelam TNI AD dan komunitas selam Sulut beberapa tahun lalu, memang telah bergeser ke kawasan 12 meter, yang sebelumnya ada di area 18 meter hingga 21 meter.
Disini area yang menjadi kawasan transplantasi terpanjang se Indonesia ini, juga menarik karena didiami oleh ikan ikan unik sekaligus berbahaya, seperti stone fish dan soft koral walau tak sebanyak dan berwarna seperti di Taman Transplantasi.
Selain menikmati kawasan taman buatan, kami juga menyelam di area yang ditutupi oleh soft coral bberwarna hijau muda dan merah muda yang indah dan sehat di kedalaman hingga 18 meter. Menurut Kaloh, kawasan ini adalah kawasan yang memang telah ada sekaligus menjadi rumah aneka ikan selain di kawasan taman transplantasi. Penyelaman yang kami lakukan sejak pukul 08.00 Wita ini berakhir di pukul 09.00 Wita, dengan tidak ada hal hal yang berarti. Lagi lagi kawasan ini jadi menarik dan terjaga, walau sampah masih tetap terlihat. (graceywakary)