Leah si Balita yang Ikut Aksi Menanam Mangrove DKP Sulut

MANADO – Wajah Leah Lihondatu langsung tertawa lepas, kala tangan mungilnya tersentuh oleh kerang laut yang keluar dari lubang kecil untuk bibit mangrove yang ditanamnya.

Berkali kali, hal ini dilakukan oleh balita kelahiran 2 Januari 2017, dan membuat suasana di aksi lingkungan menanam 2 ribu bibit mangrove yang digagas oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi utara (Sulut), yang bekerja sama dengan Manengkel Solidaritas dan Relawan Konservasi Sulut, Rabu kemarin (13/11) di Pantai Mokupa Tombariri Kabupaten Minahasa, makin ramai dan menyenangkan. Leah pun terlihat tidak terlalu peduli dengan panasnya matahari, namun terlihat setiap 20 menit Alemus Lihondatu memperbaiki topi yang digunakan putrinya dan memberinya air minum, usai tangan Leah berhasil menutup dan memperbaiki bibit yang ditanamnya dalam area berlumpur di bibir pantai cantik ini.

Bacaan Lainnya

Leah Lihondatu si anggota termuda Mudung Family dan Relawan Konservasi Sulut.

Leah dan ayahnya bukanlah sendirian ke kegiatan lingkungan ini, ada sekitar 6 orang dari komunitas Mudung Family yang ikut ambil bagian dari menanam bibit mangrove untuk rehabilitasi kawasan pantai di area wisata andalan ini, serta 54 relawan lingkungan lainnya.

Baca juga  Aktor Gong Yoo Unggah Foto Jalanjalannya di Inggris dengan Gaya Lucu

“Kami Mudung Family adalah bagian dari Relawan Konservasi Sulut, yang selalu hadir dan bekerja untuk lingkungan. Leah memang sejak beberapa bulan lalu sudah kami ikutsertakan, dan dia tidak rewel malah menikmati setiap kegiatan lingkungan,” kata Alemus pada manadones. Pada beberapa kegiatan seperti menanam mangrove di kawasan Bahowo dan Grand Luley, si kecil ini juga sudah dilibatkan ayah dan ibunya yang memang sangat pro pada lingkungan.

Aksi lingkungan menanam 2 ribu bibit mangrove yang digagas oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi utara (Sulut), ini sendiri diikuti oleh 60 relawan lingkungan yang tergabung dalam sebagai Relawan Konservasi Sulawesi Utara (Sulut) ini pun sukses. Kegiatanya yang berlangsung lima jam ini yang dimulai sekitar pukul 10 Wita saat air surut juga mendapat dukungan penuh dari penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (KSM) Minahasa.

Para Relawan KOnservasi Sulut yang melakukan aksi tanam mangrove DKP Sulut di Pantai Mokupa kemarin pagi.

“Apa yang kita lakukan hari ini memang belum terlihat dampaknya namun kedepan apa yang kita tanam ini akan memiliki arti penting untuk lingkungan, dan kehidupan masyarakat pesisir dan menjaga mereka gelombang besar yang merusak. Dan kawasan ini juga bisa menjadi rumah ikan. Terimakasih untuk semua yang terlibat pada kegiatan ini,” kata pelaksan tugas (plt) Kepala DKP Sulut, Tinneke Adam.

Baca juga  Di Paripurna Olly Tolak Naikkan Kopra dan Nyatakan Perang dengan Mafia LPG

Koordinator Relawan Konservasi Sulut pada aksi ini, Viando Manarisip menyebut penanaman bibit mangrove ini sesuai dengan karakteristik pantai dan sekitarnya, dan akan mampu tumbuh dan berkembang. “Ini adalah penanam mangrove kedua kalinya di tempat ini, dan progress terlihat baik, karena penanaman pertama yang kami lakukan beberapa bulan lalu terlihat hampir 80 persen hidup. Dan yang kita lakukan adalah hal baik dengan mengatasnamakan cinta lingkungan, atas nama cinta,” tambahnya didampingi perwakilan dari KSM Minahasa Stenly Dinar.

Relawan Konservasi Sulut yang ikut pada aksi ini sendiri merupakan perwakilan dari komunitas lingkungan Sulut seperti Manengkel Solidaritas, Karang Taruna Tiwoho, Manadones, Relawan Pecinta Penyu, KSR PMI Unsrat, Combat, HSFCI Manado, Mudung Family, Kerukunan Maesaan IAKN Manado, Seasoldier, MPA Dela Salle, Skolah Kuala Manado, PA Bulldozer Community, KPAB Beringin, Himasuper Unsrat, MPA Zooxanthellae, BPSPL Wilker dan Makatana Minahasa. (gracey wakary)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *