MANADO, 23 APRIL 2024 – Kondisi sektor jasa keuangan di Sulawesi utara (Sulut), sejak Februari 2023 hingga Februari 2024, dalam kondisi terjaga dan stabil.
Ini diuraikan oleh Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara (SulutGoMalut), dimana sektor jasa keuangan di Sulut stabil dengan likuiditas yang memadai dan tingkat risiko yang terjaga. Dalam siaran pers yang ditandatangani oleh Kepala KOJK Sulutgomalut, Winter Marbun, pagi tadi dijelaskan secara rinci untuk perkembangan industri perbankan. Dimana pada posisi Februari 2024 mengalami peningkatan sebesar 12,62 persen (year on year atau YoY) menjadi Rp95,58 triliun. Kemudian, untuk dana pihak ketiga tumbuh sebesar 7,02 persen (YoY) menjadi Rp31,79 triliun, sedangkan kredit tumbuh 11,01 persen (YoY) menjadi Rp50,60 triliun. Selain itu, NPL secara YoY mengalami perbaikan atau turun menjadi 2,67 persen dari sebesar 3,21 persen pada posisi Februari 2023.
Untuk Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), mampu tumbuh sebesar 7,02 persen (YoY) menjadi Rp31,79 triliun, dengan pertumbuhan jenis simpanan giro, tabungan, dan deposito masing-masing sebesar 16,90 persen (YoY), 6,44 ersen (YoY) dan 2,50 persen (YoY). Sementara berdasarkan kategori usaha, pertumbuhan kredit terutama disebabkan peningkatan atas Kredit Non-UMKM sebesar 12,92 persen (YoY), menjadi Rp36,70 triliun yang diikuti oleh pertumbuhan kredit UMKM sebesar 6,26 persen (YoY) menjadi Rp13,91 triliun.
Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit terutama didominasi oleh Kredit Investasi yang tumbuh sebesar Rp2,34 triliun atau 46,28 persen (YoY) diikuti oleh Kredit Konsumsi yang tumbuh sebesar Rp1,67 triliun atau 6,11 persen (YoY), dan Kredit Modal Kerja yang tumbuh sebesar Rp1,02 triliun atau 7,66 persen (YoY). (graceywakary)
