Pimpinan LAROMA Pimpin Doa Pembukaan Hari Kebudayaan di Yogyakarta

Ketua LAROMA Iswan Sual, bersama para penghayat kepercayaan dan tetua adat yang hadir di Yogyakarta.

MANADO, 19 OKTOBER 2025 – Utusan dari organisasi penghayat kepercayaan Lalang Rondor Malesung (LAROMA), Iswan Sual, mendapat kehormatan memimpin doa dalam acara “Ruwat Nusantara atau Doa Lintas Iman, Agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa” yang menjadi pembuka rangkaian Peringatan Hari Kebudayaan Nasional di Yogyakarta.

 

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang berlangsung di kompleks Museum Benteng Vredeburg pada 15-18 Oktober 2025 ini, diselenggarakan oleh Direktorat Bina Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kementerian Kebudayaan. Ketua LAROMA Iswan Sual, bersama empat tetua adat lainnya dari berbagai penjuru Indonesia, didaulat untuk melantunkan doa dan mantra menurut keyakinan serta bahasa masing-masing suku untuk kebaikan negeri, bangsa, dan negara. Dalam Ruwatan, perwakilan komunitas adat diberikan kesempatan luas menata sesajian (umper) di meja.

Baca juga  Demi Satu Data di SP2020 Lanjutan OD Sisihkan Waktu untuk Tim BPS Sulut

 

Kehadiran LAROMA, diungkap Sual pada MANADONES semakin menegaskan pengakuan negara terhadap peran strategis kebudayaan dan kepercayaan lokal. “Kami kaget diundang namun bangga karena dipercayakan suatu tanggung jawab yang besar, yakni mendoakan bangsa dan negara, terlebih khusus terkait upaya-upaya pemajuan kebudayaan Nusantara,” ujar Iswan Sual.

 

Ia juga menyampaikan harapannya agar Hari Kebudayaan Nasional yang ditetapkan pada 17 Oktober ini semakin mendorong kerja-kerja kebudayaan. “Yang semakin meyakinkan saya bahwa Tuhan sebenarnya hadir di setiap komunitas dan budaya,” tambahnya, sembari menyebut pada ajang ini, LAROMA juga diwakili oleh Stenli Ondang.

 

Hadir pada kegiatan ini Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, serta utusan Sultan Hamengku Buwono. Rangkaian kegiatan Hari Kebudayaan Nasional juga mencakup Karnaval Ragam Budaya Nusantara, Seminar, Pameran, Panggung Seni, dan Workshop Pusaka Budaya Nusantara. Penetapan Hari Kebudayaan Nasional pada 17 Oktober berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan Nomor 162/M/2025, bertujuan memperkuat posisi kebudayaan sebagai pilar pembangunan bangsa. (graceywakary)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Manadones di saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *