MANADO — Kota Manado sejak beberapa pekan lalu sudah dinyatakan sebagai wilayah waspada alias zona merah, atas penyebaran corona virus disease 19 atau Covid-19 (C-19), namun kesadaran masyarakat untuk waspada dan diam di rumah mulai terkikis.
Malam kemarin, Gugus Tugas Penanggulangan C-19, mengumumkan telah terjadi peningkatan warga yang terkonfirmasi positif C-19, gubernur dan walikota sendiri sudah mengingatkan agar kegiatan belajar dan bekerja dilakukan di rumah saja, demi memutus rantai penyebaran virus yang jadi wabah dunia ini. Namun dari pantauan Manadones dibeberapa titik kawasan di Manado terutama di area pusat perputara ekonomi yaitu Boulevard dan pusat Kota Pasar 45 ramai dikunjungi, kemacetan parah juga terjadi laiknya hari biasa. “Banyak yang mengira pendemi ini sudah turun dan ada juga warga biasa yang menganggap virus ini hanya penyakit flu biasa. Jadi mereka kembali beraktivitas. Macet dimana mana,” ungkap Toar Pantouw yang melihat kemacetan melalui aplikasinya. Senada juga di ungkapkan oleh Hanny Kandouw yang mengaku kaget kemacetan terjadi di area Pasar 45 hingga arah Kampung Cina. “Astaga saya tidak mengira. Saya saja hanya penasaran dan melihat langsung. Ternyata aktivitas warga sudah terjadi. Ini kan bahaya,” tuturnya.
Aparat pemerintah Kota Manado sendiri, meminta warga untuk bisa mematuhi imbauan pemerintah. “Akan kami cek segera dan Pol PP akan melakukan kordinasi dan sosialisasi,” sebut Walikota Manado, GS Vicky Lumentut usai melakukan Video conference (vicon) saat menerima Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pagi tadi.
Sementara itu, juru bicara (jubir) Gugus Tugas Penanggulangan C-19 Sulut, dr Steaven Dandrel juga menegaskan bahwa saat ini haruslah warga patuh dengan protokol kesehatan C-19. “Saat ini kita belum saatnya untuk melakukan atau berkumpul atau berada di kumpulan massa. Sebaiknya tetap berada di rumah, ini untuk memutuskan rantai penyebaran virus ini,” tegasnya. “Mari sama sama membantu pemerintah dan keluarga kita,” tambahnya. (graceywakary)
