Jam menunjukkan pukul 13.30 Wita, di ruang paripurna milik Kantor DPRD Kabupaten Minahasa Utara (Minut), disini hanya terlihat Sarhan Antili dan tiga koleganya sedang mengabadikan kehadiran mereka dilatar tempat duduk pemimpin sidang yang telah kosong, serta seorang tenaga harian lepas (THL), Jimmya Panambunan.
Warga Kauditan ini terlihat fokus pada kerjanya, terlihat tangan kanan Jimmy si THL yang bekerja di Sekretariat DPRD Kabupaten Minut dan Dinas Pertamanan, cekatan mengangkat kotak snack kosong milik para tamu undangan yang hadir di Hut ke -17 Kabupaten Minut, di lantai satu dan lantai dua kantor ini. Menurut Jimmy, untuk agenda sidang paripurna yang si gelar DPRD Minut dalam rangka Hut ke -17 kabupaten ini, mengharuskan dirinya bangun lebih awal untuk ikut membantu persiapan. Tidak tanggung tanggung, dia telah berada si kantor para wakil rakyat pukul 06.30 Wita.
Pada MANADONES, ayah dua putri yang belum selesai SMP mengaku, tidak keberatan dengan tugas serba bisa yang wajib dilakukannya membersihkan seluruh halaman kantor DPRD hingga membersihkan sampah sisa para undangan yang tidak diletakkan di tempat sampah yang telah disediakan. “Saya bahagia, dan berharap Minut makin maju di usianya ke -17 tahun ini. Apa yang telah saya lihat kini lebih baik 20 tahun lalu saay masih menjadi bagian Kabupaten Minahasa,” ungkapnya. Dia pun berharap juga, apa yang menjadi hak nya sebagai THL bisa segera diterimanya. “Gaji sebesar Rp2,4 juta untuk Oktober belum bisa saya terima. Padahal, banyak yang harus saya penuhi kebutuhan keluarga,” sebutnya. Tidak heran, harapannya untuk HUT ke -17 Minut adalah, dikeluarkannya kebijakan pemerintah daerah untuk membayar gaji para THL, yang telah bekerja keras selama ini.
Senada juga dituturkan Herman Jerr, THL yang ada di Setdakab Minut juga berharap apa yang menjadi hak mereka segera terbayarkan.
Penjabat sementara (PJs) Bupati Minut, Clay Dondokambey usai paripurna mengakui akan segera menyelesaikan masalah ini. Dia pun menyebut apa yang menjadi kewajiban pemkab pada para THL akan dipenuhi. “Saat ini dikaji dan mohon kesabarannya,” tutur mantan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Sulut.
Sementara itu, Pimpinan DPRD Minut, Denny Lolong meminta agar pemkab tidak lepas tangan. ‘Kami tahu, banyak dana yang dialihkan ke penanggulangan Covid -19. Namun Pemkab tidak bisa lepas tangan, Pjs Bupati Minut harus segera menyelesaikannya,” tegas Lolong.
Perayaan HUT ke-17 Minut, terpantau tidak sefenomenal tahun tahun sebelumnya. Walau, di area Kantor Bupati dihias indah dengan bendera dan balon balon berwarna merah putih. Agenda perayaan pun hanya upacara dan sidang paripurna, Pjs Gubernur Agus Fathoni juga hadir dalam sidang paripurna yang digelar dengan protokol Covid -19. (graceywakary)
