MANADO, 24 OKTOBER 2023 – Erick Samuel Paat, mencuri perhatian para penggemar politik dan hukum di tanah air, usai gebrakannya siang hingga sore kemarin di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta.
Paat, memberikan prespektif baru bagi masyarakat, karena dirinya melaporkan laporan dugaan kolusi dan nepotisme ke KPK yang dilakukan oleh oknum orang nomor satu di lembaga eksekutif dan yudikatif negara ini, yaitu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Ketua Mahkamah Konstitusi (MK)Anwar Usman, Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Laporan bernomor informasi 2023 – A—04294 ini, diterima oleh KPK, dan dibenarkan oleh Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri,melalui media sosial malam tadi.
Paat, melaporkan dugaan kolusi dan nepotisme ini dengan mengatasnamakan Koordinator Tim Pembela Demokkrasi Indonesia (TPDI). Dari penelusuran MANADONES malam kemarin, Paat ternyata berdarah kawanua dan berasal dari keluarga yang menetap di Desa Kaima, Kabupaten Minahasa utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut). “Beliau memang telah menetap di ibu kota, dan berprofesi sebagai advokat. Keluarga besarnya masih ada di Kaima, rumah keluarganya berdekatan dengan rumah keluarga besar Bupati Minut Joune Ganda,” kata Fernando Pasula, salah satu warga Kaima. Pria berambut putih ini kelahiran Banjarmasin, ini adalah jebolan Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI), dan memiliki kantor hukum Erick Samuel Paat yang beralamatkan di Jakarta Pusat.
Rencananya siang ini, salah satu pengurus utama di Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) pusat, akan memberikan beberapa penjelasan pada MANADONES tentang latar belakang TPDI yang dipimpinnya melaporkan RI satu Cs ke lembaga antirasuah ini. “Siang besok, saya akan menjelaskannya,” tulis Paat dalam pesan singkatnya. (graceywakary)