MANADO, 18 JULI 2024 – Usai proses, penjaringan yang ketat sejak 4 Juli hingga 5 Juli 2024 lalu, Regional Investment Relation Unit (RIRU) Sulut, yang diinisiasi oleh Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) Sulawesi utara (Sulut) bersama Pemerintah Provinsi Sulut melalui SK Gubernur Sulawesi Utara No. 145 Tahun 2017, hari ini menggelar seleksi akhir untuk tiga proyek clean and clear, di North Sulawesi Investment Challenge (NSIC) 2024, dimana yang terbaik akan dipromosikan dalam North Sulawesi Investment Forum (NSIF) mendatang.
Dalam sambutannya, Kepala BI KPw Sulut, Andry Prasmuko menyebut, tujuan NSIC ini adalah indetifikasi investasi untuk menciptakan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Gelaran ini, nantinya berdampak pada potensi ivestasi di Sulut,” kata Prasmuko dalam sambutannya pagi tadi di Luwansa Hotel Manado, serta menambahkan para peserta adalah 15 kabupaten dan kota di Sulut. Sementara itu, Pemprov Sulut yang diwakili oleh Kepala Biro (Karo) Ekonomi Sulut, Reza Dotulong yang membacakan sambutan dari Sekretaris Daerah Pemprov Sulut, Steve HA Kepel ST MSi yang mengapreasi BI Sulut, dalam kapasitasnya dalam RIRU Sulut. “Kami berharap BI terus hadir tidak hanya berhenti di promosi, namun juga disisi hulu melalui penggalian potensi investasi di Sulut,” ujar Dotulung.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulut, Syaloom Korompis kemudian menguraikan bahwa tiga proyek unggulan, yang masuk dalam seleksi akhir NSIC 2024 adalah Proyek Pulau Likri dari Pemkab Minahasa, Proyek Pengelolaan Sampah menjadi Refuse Derifed Fuel (RDF) dari Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dan Proyek Pembangunan Obyek Wisata Danau Linow Lahendong dari Kota Tomohon. Disini masing masing proyek yang masuk tiga besar akan mendapatkan penilaian langsung oleh para dewan juri nasional, seperti yang terpantau MANADONES pagi tadi, mulai dari Bapenas, PT SMI dan Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ). (graceywakary)