MANADO, 24 JANUARI 2025 – Wajah Brian seketika kaget, saat mengetahui kegiatan berselancarnya di dunia maya, ternyata membuka peluang akses informasi dirinya diketahui publik.
Tangan Brian terlihat cekatan digawai yang dipegangnya, saat Sekretaris Tim Zero Human Trafficking Network (ZHTN) Sulawesi utara (Sulut), Lidya Watung memintanya untuk menuliskan namanya pada salah satu mesin pencarian andalan dunia digital saat ini, serta menuliskan apa saja yang disukainya saat membuka media sosial. “Itulah yang disebut algoritma media sosial. Dia akan akan melakukan pencarian konten apa saja yang menjadi kesukaan pemilik gawai, dari situ dia akan selalu intens memberikan informasi pada kalian, tetapi informasi ini juga akan terbuka ke publik, terutama para hacker dan panjahat dunia maya,” ujar Lidya lulusan Fakultas Hukum di salah satu perguruan tinggi di Manado, kala berhadapan langsung dengan Brian dan 135 mahasiswa Politeknik Negeri Manado (Polimdo) dari program studi (prodi) D3 Akutansi, D4 Akuntansi Keuangan dan D4 Akuntansi Perpajakan, yang hadir dalam Kegiatan Pembekalan Magang/PKL Jurusan Akuntasi Polimdo.
Lidya, yang didampingi Tim Lobby dari ZHTN Sulut, Pendeta (Pdt) Yance Ngadi dan Gracey Wakary pagi tadi, memberikan sosialisasi pada para mahasiswa tentang maraknya aksi bekerja ke luar negeri secara illegal, yang kemudian berakhir tragis sebagai korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). “Selalu berpikir cerdas, jangan tergiur dengan iming iming gaji besar namun kebebasan kita diambil. Jika ingin ke luar negeri, gunakan jalur yang telah disiapkan pemerintah, dengan begitu kita dijamin saat melakukan pekerjaan di luar negeri,” terangnya, sembari menyebut informasi yang tiba tiba datang di gawai para mahasiswa, seperti mendapatkan pemberitahuan dari nomor tidak dikenal melalui WA dan pesan di media sosial untuk bekerja secara illlegal di luar negeri, itu adalah jebakan yang mengarah pada TPPO.
Senada juga diingatkan oleh Pdt Yance dan Gracey, untuk selalu perhartian pada sesama rekan mahasiswa saat melangkah ke dunia kerja, usai magang nanti. “Logis dan Legal adalah jaminan bekerja dengan aman. Selalu cermat meneliti perusahaan yang bakal menjadi tempat kerja nanti,” tambah Gracey. Sementara itu, salah satu dosen Jurusan Akuntansi Polimdo juga selaku panitia kegiatan, Dr Ivonne Helena Putong SE Ak MAk menyebut bahasan TPPO ini juga penting diingatkan pada para mahasiswa calon magang. “Apa yang mereka dengarkan akan menjadikan mereka makin waspada dan teliti untuk mendapatkan pekerjaan,”tutup Putong. Sebelumnya Prof Dr Hedy Desiree Rumambi SE MM,telah memberikan materi berupa langkah untuk pembuatan skripsi pada para mahasiswa mmagang ini. (graceywakary)





