Sultan Bawa Bukti Sejarah Hubungan Ternate dan Sangihe

Sultan Ternate, Hidayat M Sjah, bersama rombongan perangkat Kesultanan Ternate, menghadiri perayaan HUT ke-600 Kepulauan Sangihe (Tampunganglawo) di Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara dengan membawa bukti sejarah kelapa kembar antara Kesultanan Ternate dan Raja Sangihe, Selasa (4/2/2025). ANTARA/Abdul Fatah

 

 

Bacaan Lainnya

 

 

 

 

JAKARTA, 4 FEBRUARI 2025 (ANTARA) – Sultan Ternate, Hidayat M Sjah, bersama rombongan perangkat Kesultanan Ternate, menghadiri perayaan HUT ke-600 Kepulauan Sangihe (Tampunganglawo) di Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara dengan membawa bukti sejarah kelapa kembar antara Kesultanan Ternate dan Raja Sangihe.

 

“Dalam acara puncak perayaan, sebuah benda bersejarah, yakni Kelapa Kembar berusia 275 tahun, ditampilkan kepada masyarakat. Kelapa Kembar ini merupakan upeti dari Raja Sangihe kepada Kesultanan Ternate pada tahun 1750,” kata Sultan Ternate, Hidayat M Sjah kepada ANTARA, Selasa. Menurut dia, benda bersejarah tersebut dibawa langsung dari Museum Kesultanan Ternate oleh Tuli Lamo Irwan Gani Abdul Gani, selaku Sekretaris Kesultanan, dan akan dipamerkan dalam Festival Budaya Sangihe selama tiga hari. Kehadiran Sultan Ternate didampingi Pemaisuri Boki Alwia dan beserta rombongan merupakan undangan resmi dari Pejabat Bupati Sangihe, Albert Huppy Wounde.

Baca juga  Dokter: Jaga Berat Badan di Usia 40 Dimulai dengan Asupan Rendah Gula

 

Dalam kesempatan itu, Sultan Hidayat M Sjah yang juga merupakan anggota DPD RI Komite I, menegaskan pentingnya perlindungan bagi masyarakat adat dalam mengelola hak-haknya, baik atas tanah, wilayah, budaya, maupun sumber daya alam yang diwariskan secara turun-temurun. “Masyarakat adat selama ini belum dilindungi secara optimal dalam melaksanakan hak-haknya. Oleh karena itu, Komite I DPD RI terus mendorong RUU Masyarakat Adat guna melindungi serta mengakui hak-hak mereka, sehingga keadilan sosial bagi masyarakat adat di Indonesia dapat terwujud,” ujar Sultan Hidayat M Sjah dalam sambutannya. Pada upacara adat Tulude, Sultan Ternate menerima cindera mata berupa Pedang Panjang (Hadiah Bara) yang diserahkan langsung oleh Pejabat Bupati Albert Huppy Wounde, disaksikan oleh para pemangku adat Sangihe.

Baca juga  72 Koleksi Busana Karya Pendidikan Vokasi Tampil di JMFW 2025

 

Sehingga, pedang tersebut nantinya akan dipajang secara terbuka di Museum Kesultanan Ternate sebagai simbol eratnya hubungan sejarah antara Sangihe dan Kesultanan Ternate yang telah terjalin sejak tahun 1750. “Hubungan antara Raja Sangihe dan Sultan Ternate sudah terjalin baik sejak dulu, dan hubungan ini tetap terjaga hingga hari ini,” kata Sultan Ternate saat diwawancarai oleh media. Acara perayaan HUT ke-600 Kepulauan Sangihe ini menjadi momen bersejarah yang memperkuat kembali nilai-nilai budaya dan persaudaraan antara dua wilayah yang memiliki ikatan erat sejak ratusan tahun silam. Kedatangan Sultan disambut dengan upacara adat khas Sangihe sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah panjang hubungan antara Kesultanan Ternate dan Sangihe.

 

Pewarta : Abdul Fatah

Editor : Budhi Santoso

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Manadones di saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *