MANADO, 14 FEBRUARI 2025 – Cendekiawan Sulawesi utara (Sulut), Dr Ivan Kaunang SS memiliki harapan, agar aksi heroik Taulu Cs pada 14 Februari 1946 didorong sebagai hari peringatan peristiwa heroik Merah Putih, secara nasional.
Menurut Kaunang, peristiwa Merah Putih 1946 di Manado dan Tomohon, ini adalah aksi heroik para tentara Indonesia yang ada di Manado dan Tomhon, dalam mempertahankan kemerdekaan NKRI dan menjaga Merah Putih, sebagai bendera nasional. Sayangnya kesadaran masyarakat dan pemerintah masih minim, padahal kata salah satu Wakil Dekan (WD) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado beberapa tahun sebelumnya pemeritah Sulut saat dipimpin GH Mantik dan SH Sarundajang gencar mengaungkan perayaan peringatan Merah Putih di 14 Februari dengan adanya upacara bendera dan mewajibkan pengibaran bendera di rumah rumah warga. “Sayangnya pada pemerintahan kini, peringatan atas keringat darah para tentara berdarah Sulut melalui upacara bendera, tidak lagi dilakukan,” kata Kaunang pada MANADONES siang tadi.
Kaunang juga menyebut beberapa hal yang menyebabkan peristiwa heroic yang terjadi di Teling, Lawangirun dan Tomohon ini mulai terkikis dan terkesan dilupakan karena pengenalan pada sejarah daerah kini makin kurang pada anak anak sekolah. Harapannya, Dinas Pendidikan juga bisaa terlibat untuk mendorong pengakuan dan kebangaan pada generasi muda Sulut, akan peristiwa dirobeknya bendera milik sekutu, Belanda yang memiliki tiga warga Merah Putih dan Biru menjadi Merah Putih, pada benak mereka, demi menciptakan rasa kecintaan, kebangaan dan nasionalisme. (graceywakary)