MANADO, 21 OKTOBER 2025 – Masyarakat Sulawesi Utara (Sulut), diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan dengan intensitas menengah, yang diprediksi akan berlangsung mulai dari paruh kedua bulan Oktober hingga akhir November 2025.
Dalam siaran pers Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulut, prediksi hujan deterministik menunjukkan bahwa wilayah Sulut secara umum berpeluang mengalami curah hujan dalam kriteria Menengah selama periode tersebut. Juga berdasarkan data prediksi, hujan deterministik, akumulasi curah hujan di sebagian besar wilayah Sulut diperkirakan berada dalam rentang 51 hingga 150 mm per dasarian (periode 10 hari).
Adapun prediksi ini mencakup periode Dasarian III Oktober 2025 (sekitar tanggal 21-31 Oktober 2025), Dasarian I November 2025 (sekitar tanggal 1-10 November 2025), Dasarian II November 2025 (sekitar tanggal 11-20 November 2025), Dasarian III November 2025 (sekitar tanggal 21-30 November 2025). Intensitas hujan dalam kriteria menengah ini merupakan indikasi bahwa wilayah Sulut telah atau sedang memasuki fase musim hujan dengan peningkatan curah hujan yang signifikan.
Untuk itu, BMKG mengimbau untuk semua daerah waspada, karena peningkatan curah hujan hingga kriteria menengah ini memiliki potensi dampak hidrometeorologi, terutama jika hujan berlangsung secara merata dalam waktu yang lama atau disertai intensitas lebat dalam waktu singkat. Masyarakat di Sulutpun diimbau untuk waspada Bencana Hidrometeorologi di area dataran rendah dan daerah yang rentan terhadap bencana diimbau untuk waspada terhadap potensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama di lereng bukit atau tebing.
Masyarakat pun diminta kesiapsiagaan melakukan langkah-langkah mitigasi dasar, seperti membersihkan saluran air, memangkas ranting pohon yang rapuh, dan menyiapkan jalur evakuasi jika tinggal di area rawan bencana. “Pemerintah daerah diharapkan dapat mengaktifkan sistem peringatan dini dan mempersiapkan sumber daya untuk penanganan darurat guna meminimalisir risiko yang mungkin timbul akibat peningkatan curah hujan ini,” kata BMKG dalam siaran pers. (gracey wakary)