JAKARTA, 25 OKTOBER 2025 (ANTARA) – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan minat generasi muda Indonesia untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) sangat tinggi.
Menurutnya, hal itu salah satunya ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan rintisan (startup) asal Indonesia yang bergerak di bidang AI. “Banyak inisiatif baru yang lahir dalam lima tahun terakhir ini. Kita memiliki sekitar 2.800 startup yang sedang mengembangkan teknologi AI,” kata Nezar dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu. Dia menjelaskan, Indonesia telah menyelesaikan Readiness Assessment Methodology (RAM) AI UNESCO yang menunjukkan kesiapan Indonesia dalam menghadapi perkembangan AI.
“Kami adalah negara Asia Tenggara pertama yang menyelesaikan RAM AI UNESCO dalam empat bulan,” ujar Nezar. Nezar menilai, hal ini menunjukkan kesiapan Indonesia menjadi pemimpin dalam pengembangan AI di kawasan Asia Tenggara. Saat ini, pemerintah juga tengah mempersiapkan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai dasar hukum penerapan Peta Jalan AI Nasional dan Perpres Etika AI. Dua peraturan tersebut akan menjadi dasar pengembangan ekosistem AI yang etis dan bertanggung jawab. “Sejalan dengan visi ini, salah satu prinsip panduannya adalah keberlanjutan. AI harus dikembangkan dengan memperhatikan dampaknya terhadap manusia, lingkungan, dan semua makhluk hidup, untuk memastikan bahwa AI berkontribusi pada kesejahteraan jangka panjang,” jelasnya. Dengan upaya-upaya ini, ditambah dengan kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan, Nezar meyakini Indonesia dapat menjadi salah satu kekuatan global di bidang AI. (Pewarta: Farhan Arda Nugraha, Editor: Siti Zulaikha)





