Namanya bukanlah sementereng Tsamara Amany Alatas, yang meroket karena mampu mengajak “duel” politisi tua yang mulai kotor dan duduk di DPR RI, namun perempuan muda yang satu ini juga punya visi yang sama.
“Bagi saya kaum muda harus mampu menjadi pilar kuat untuk bangsa ini. Kita harus bisa bicara lebih lantang, jangan takut dengan gender jangan takut dengan usia dan jangan takut dengan pengalaman. Proses belajar dan ingin bersih inilah yang membuat saya mau terjun ke dunia politik,” kata Natasha Liony Eman pada redaksi.
Di usianya yang baru menginjak 22 tahun ini, ia tidak ragu untuk melangkah ke dunia yang juga membesarkan nama keluarganya, sang Ayah, Ronny Eman. Walau begitu, Tata panggilan akrabnya, tidak menggantungkan harapan dan tekadnya pada nama besar semata. Diapun, sejak menjadi bagian dari sebuah partai politik besar di Nyiur Melambai pada 2018 langsung on alias melakukan turun lapangan.
Menurut mahasiswi di Fakultas Hukum di perguruan tinggi nasional ini masih banyak warga yang belum paham dengan dunia politik. “Dunia politik itu mengajarkan kita banyak hal. Mulai dari diri kita sebenarnya, sekeliling kita dan isu isu yang berkaitan dengan humanity,” tutur lulusan SMA Kr Eben Haezer Manado ini.
Program yang menjadi andalahnnya, adalah lingkungan mulai dari program penanaman, penanggulangan sampah hingga masalah kesehatan ibu dan anak, serta program kepemudaan. “Saya berharap yang terbaik, karena saat ini kita butuh hal yang langsung bisa kita terapkan. Manado kota pariwisata kita mendukunganya, salah satu adalah menjadi warga yang tidak membuang sampah sembarangan. Manado sering mengalami bencana akibat alam, sebagai anak muda mari kita peduli lingkungan,” tegasnya.
Saat ditanya jika dirinya tidak terpilih pada Pemilu Legislative untuk DPRD Kota Manado, Tata langsung tertawa lepas. Diapun mengaku tidak akan kecewa, karena sasarannya adalah menjadikah warga Manado makin cinta dengan kotanya melalui program yang dibawanya.
“Kalau belum terpilih itu pengalaman baik, tapi saya tetap optimistis di dunia politik. Kita muda dan harus terus maju dan memperjuangkan apa yang kita yakini, demi Manado yang lebih baik dan Indonesia maju,” ungkap pemilik usaha cafe asik yang ada di area Bandara Sam Ratulangi ini dengan senyum. Bravo Natasha. (*)