MANADO – Usianya baru 16 tahun, namun Greta Thunberg kini jadi pembicaraan dunia karena dicalonkan sebagai calon penerima Nobel Perdamaian oleh anggota parlemen Norwegia.
Greta sendiri dikenal di negaranya, Swedia karena aksinya setiap Jumat, dimana dia akan melakukan protesnya pada dunia dan pemimpin dunia, tentang lingkungan yang makin terpinggirkan akibat kebijakan negara negara yang hanya memandang sebelah mata adanya perubahan iklim dunia. Gerakan regular setiap jumat ini, diberi nama Fridays For The Future dan tagar nya dikenal dengan #FridaysForFuture di media sosial. Walau kehilangan waktu belajarnya, namun Greta tetap kukuh menjalankan ritual wajibnya ini. Januari lalu, dunia internasional melihat dan membicarakannya di Forum Ekonomi Dunia di Davos.
Greta sudah melakukan protesnya ini sejak tahun lalu, dan dibeberapa negara Eropa, aksi si pirang mungil ini telah menjadi aspirasi para remaja, tidak kurang 100 negara dengan ribuan remaja mengikuti aksi Greta dengan menggelar protes pada pemerintah di negara mereka untuk peduli dengan lingkungan. Seperti yang dikutip dari BBC, jika Greta masuk nominasi dan memenangkan ajang prestisius ini, maka ia akan menjadi pemenang Nobel Perdamaian termuda, mengungguli Malala Yousafzai yang berusia 17 tahun ketika dia menerima penghargaan itu.
Tahun ini, pemenangnya akan diumumkan pada bulan Oktober dan diberikan pada bulan Desember di ibukota Norwegia, Oslo. Hingga kini, telah ada sekitar 301 kandidat untuk meraih Nobel Perdamaian, 223 di antaranya adalah individu dan 78 adalah organisasi, seperti yang dikutip dari www.nobelprize.org kemarin. (*)