MANADO – Peredaran uang palsu (upal) tidak akan pernah berakhir, karena setiap saat ada saja rencana para oknum oknum tidak bertanggungjawab untuk mendapatkan keuntungan dari aksi yang masuk dalam kategori pidana berat ini.
Untuk itu, setiap petugas bank terutama para teller, wajib untuk waspada, dengan selalu memeriksa uang yang mereka terima dari nasabah sebagai simpanan ataupun untuk ditukarkan.
Ini lah yang ingatkan lagi oleh Asisten Manager DPU Bank Indonesia, Iman Noegroho saat memberikan penjelasan terperinci dalam kegiatan sosialisasi yang digelar oleh Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara yaitu BI Counterfeit Analysis Center (BI-CAC) pagi hingga siang tadi di Four Point Hotel, Manado.
“Prosedur yang kita lakukan ada tiga tahap plus double check saat menerima uang dari nasabah, namun sering beberapa tahap yang harus dilakukan, malah tidak dilakukan. Inilah yang membuat kebocoran. Karena kadang uang palsu tersebut disisipkan di bendelan uang yang akan disetor untuk tabungan,” terang Iman pada Manadones usai kegiatan ini.
Para teller bank yang mengikuti kegiatan ini pun mengakui jika mereka sangat mengandalkan alat pelacak upal, hingga tahap tahap pemeriksaan upal ada yang terlangkahi. BI kantor perwakilan Sulut, mengakui bahwa di beberapa area Sulut kini sering ditemukan upal. “Untuk itu kita hatuis lebih waspada,” tambahnya. (graceywakary)