AIRMADIDI – Gelaran Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Minahasa Utara (Minut), dalam rangka HUT ke-16 Kabupaten Minut, berlangsung menarik dan special.
Karena pada kegiatan ini, hampir semua anggota DPRD Minut mengenakan pakaian adat kecuali salah satu wakil rakyat daerah pemilihan Likupang, Daniel Rumumpe yang tampil mengenakan jas dan kemeja serta bawahan jins warna biru tua serta topi khas ala pemain golf berwarna gelap. “Bukannya saya ingin tampil beda dan aneh, cuma pakaian adat yang dibuatkan khusus saya ternyata tidak muat lagi. Sangat tidak nyaman, untuk memaksakan pakaian tersebut jika saya paksa pakai. Ini semua karena berat badan saya yang memang naik dibanding tiga bulan lalu saat pengukuran pakaian adat untuk para anggota DPRD Minut,” terang bakal calon Bupati Minut yang telah mendaftarkan dirinya disalah satu partai besar belum lama ini.
Selain masalah kerapian, Daniel juga menyebut bahwa pakaian adat untuk pria yang dikhususkan untuk para anggota DPRD Minut, sebenarnya tidak terlalu tepat. Menurut putera dari Bupati Minut, Vonnie Anneka Panambunan (VAP), pakaian adat Minut untuk pria harusnya semuanya berwarna hitam dengan garis emas. “Jika ada merahnya, itu adalah pakaian adat khas Minahasa dan bukan Minut, rendanya pun sedikit beda. Tapi sekali lagi, itu bukan masalah, yang masalah badan saya ini yang tidak pas menggunakan alias akan sesak,” kata Daniel lagi.
Bupati VAP sendiri saat bertemu usai sidang paripurna sempat bertanya tentang pakaian yang dikenakan puteranya ini. “Mengapa tidak menggunakan pakaian adat yang sudah disiapkan,” ujarnya, namun setelah mendengar penjelasan Daniel, VAP pun tertawa. “Anggap saja, pakaian saya ini adalah pakaian anggota dewan yang milenial,” tambah Daniel sambil tertawa bersama istrinya, Estrella Tacoh yang nampak anggun mengenakan pakaian adat nasional sesuai yang diminta dalam undangan yang disebar oleh Sekretariat DPRD Minut. (graceywakary)