Terowongan Bawah Air Korem 131 Santiago Pecahkan Rekor MURI

Foto: Gracey Wakary

MANADO – Bagi yang senang menyelam, dan cinta lingkungan, maka terowongan bawah air buatan Korem 131 Santiago yang ada di kedalaman 12 meter hingga di 15 meter ini bisa di kunjungi sekadar untuk menanam koral atau menambah stok foto keren.

Bacaan Lainnya

Terowongan besi dengan panjang 131 meter, yang didirikan dengan tinggi sekira empat meter dan lebar empat meter ini sangat aman, karena disediakan exit alias tempat keluar bagi para penyelam di setiap 10 meter hingga 20 meternya, serta tempat para penyelam untuk melakukan transplantasi coral untuk memperindah tempat asik ini.

Para penyelam Sulut yang ikut berkontribusi dalam pemecahan rekor MURI.

Terowongan ini telah mengukir hal baru di Museum Rekor Indonesia alias MURI, karena siang tadi resmi  menjadi Terowongan Terpanjang dan Terbesar untuk Transplantasi Coral bawah air di Indonesia, serta baru satu satunya di dunia. Oleh Komandan Korem 131 Santiago, Brigjen  TNI Joseph Robert Giri SIP MSI disebutkan bahwa, apa yang mereka lakukan dengan membuat terowongan bawah air ini, bukan untuk mencetak rekor MURI semata, mendukung program pemerintah yaitu berkontribusi untuk menjaga lingkungan laut, mendukung program pemerintah untuk sektor pariwisata dan mendorong perekonomian warga pesisir kawasan ini untuk makin maju, adalah alasan utamanya.

Baca juga  Melihat si Baby Shark di Pantai Kalasey

“Nyiur melambai adalah daerah yang sangat luar biasa, kami sebagai aparat juga punya tugas selain menjaga kawasan ini. Terowongan ini, kami buat agar memiliki nilai yang akan kita jaga bersama,” tutur Danrem Giri usai menyelam dan meresmika terowongan ini, sembari menyebut bahwa keberadaan terowongan bawah air ini, secara otomatis menjadi area wisata bawah air di Manado, serta menjadi tempat penanaman coral untuk para pengiat lingkungan yang ada di Sulut. “Letaknya aman, dan posisinya tepat di area yang terus digiatkan sebagai kawasan pariwisata andalan,” tambahnya.

Dari pantauan Manadones, kegiatan yang menjadi pusat Hari Juang TNI AD di Sulut, juga dihadiri juga oleh Panglima Kodam (Pangdam) XIII Merdeka, Mayjen TNI Tiopan Aritonang, Asisten I Pemprov Sulut Edison Humiang yang mewakili Gubernur Sulut, Forkopimda Sulut dan para undangan lainnya ini. Selain itu, Korem 131 Santiago mengikutsertakan sekitar 150 penyelam bersertifikat asal Sulut untuk melakukan penanaman coral serentak di terowongan bawah air ini. “Ini juga menjadi kawasan taman bawah laut buatan yang baru dan kami senang bisa ikut terlibat pada ajang keren ini,” tambah Ketua Boboca Diving Club Regina Tampi, didampingi Tessa Tarigan salah satu penyelam dari Boboca Diving Club dan Kompol Ermy Setyawati perwakilan dari Polda Sulut. (graceywakary)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *