Anak Gubernur Ingatkan Ketegasan dan Komitmen JG – KWL untuk Memimpin Minut usai 100 Hari Kerja

AIRMADIDI, 9 JUNI 2021 – Pengamat pemerintahan dan politik lulusan Universitas Gajah Mada (UGM), Taufik Tumbelaka menyebut kedua pasangan pemimpin baru di Kabupaten Minahasa utara (Minut), menghadapi tantangan besar terkait penuntasan iden dan gagasan pembangunan daerah yaitu masa jabatan dan banyaknya pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan, usai 100 hari kerja mereka di awal masa pemerintahan.

Walau begitu, putra Gubernur Sulawesi utara (Sulut) pertama ini angkat topi pada duet Bupati Joune Ganda (JG) dan Wakil Bupati Kevin William Lotulung (KWL), yang disebutnya mampu dalam 100 hari melakukan sebagian inventarisasi masalah, serta melakukan identifikasi masalah yang ada di daeranya. “Berdasarkan catatan bupati di 100 hari kepemimpinannya, maka hal ini tentunya akan sangat membantu pengambilan langkah-langkah kebijakan berdasarkan skala prioritas,” kata Tumbelaka pada MANADONES.

Bacaan Lainnya

Dia menyebut, sebagai pemimpin baru, duet JG – KWL, akan menghadapi masalah klasik yaitu berhadapan dengan oknum-oknum yang berada dilingkaran terdalamnya, dimana urusan politik balas budi menjadi salah satu masalah pascapencapaian maksimal di Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) lalu. Euforia kemenangan kerap menimbulkan situasi kurang menguntungkan dimana terjadi “jebakan psikologis” pada sejumlah oknum seakan “perang” masih berlanjut sehingga terus terjadi ‘gesekan politik’ yang berpotensi mengganggu masalah sosial. Muaranya menyulitkan sang Pemimpin dalam melangkah guna menepati janji-janji politiknya, terangnya.

Baca juga  SGR - PDM Resmi Diusung PBB

Secara logika politik pasca pertarungan Pemilu Kada, maka sang pemenang akan melakukan konsolidasi internal serta eksternal. Upaya perangkulan semua pihak adalah langkah politik bernas guna meringankan beban kerja yang akan dihadapi.  Hal ini, tidak terlepas dengan keterbatasan kemampuan seorang pemimpin dalam upaya menciptakan kemajuan daerah yang baru dipimpinnya. “Situasi dan kondisi sosial – politik seperti ini pernah pula dihadapi oleh Olly Dondokambey (OD) – Steven Kandouw (SK), sekitar 5 tahun lalu. Langkah politik perangkulan, termasuk jajaran dalam birokrasi membuat OD-SK lebih leluasa bekerja dengan melewati masa transisi yang berisi adaptasi dan observasi dengan lebih singkat,” terangnya.

Untuk itu, duet JG – KWL saat ini, disebutnya sedikit banyak akan mengalami situasi yang sedikit banyak mirip dengan OD-SK diawal periode pertamnya.

Baca juga  Tanam Pohon di Kuwil dalam Bakti Lingkungan KAGAMA

Tumbelaka juga yakin kemampuan kedua pemimpin milenial ini untuk memimpin, namun dia pun melihat aksi keduanya akan berat dikarenakan belum terbiasa dengan dunia politik dan pemerintahan. “Berbagai hal yang dialami dan terjadi dalam 100 hari pertama masa pengabdian dari Duet JG-KWL adalah gambaran lumrah karena adalah perubahan situasi politik yang ‘kontraksinya’ otomatis merabat kewilayah sosial, ekonomi dan lainnya. Itu semua adalah masa transisi yang harus dilewati,” ungkapnya.

Untuk itu, kecepatan beradaptasi dan observasi akan sangat membantu memperpendek masa transisi, biasanya masa transisi akan terjadi sampai sekitar 6 bulan pertama. Tumbelaka menegaskan, perlunya sikap tegasdi lingkaran terdalam. Agar  memudahkan pencapaian target kerja JG – KWL berdasarkan skala piroritas yang bersentuhan langsung  dengan masyarakat. (graceywakary)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Manadones di saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *