SAMARINDA, 29 JUNI 2021 – Gegara, merasakan struktur permukaan aspal pada landas hubung seperti tidak normal (berbeda sebagaimana semestinya), pilot Batik Air yang bersiap melakukan penerbangan dari Bandara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda, Kalimantan Timur (AAP), memutuskan untuk menunda keberangkatan ke Jakarta.
Ini diterangkan dalam media rilis Batik Air yang merupakan salah satu Group Lion Air siang tadi pada MANADONES, rilis ini juga meluruskan informasi yang menyebutkan Batik Air jenis Airbus 320-200 registrasi PK-LAF pada Senin (28/6) kemarin tergelincir di Bandara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda. “Batik Air, telah mempersiapkan prosedur penerbangan menurut standar operasional. Pengecekan pesawat dijalankan sebelum keberangkatan dan dinyatakan laik terbang serta beroperasi (airworthiness for flight). Dan, direncanakan berangkat pada pukul 15.15 WITA dan diperkirakan tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada 16.20 WIB (Waktu Indonesia Barat, GMT+ 07). Namun, saat pesawat mulai bergerak menuju runway melalui taxiway (landas gelinding/ landas hubung). Ketika berada tepat (posisi sempurna sesuai jalur), pilot memutuskan untuk menunda keberangkatan, dikarenakan merasakan struktur permukaan aspal pada landas hubung seperti tidak normal (berbeda sebagaimana semestinya),” jelas Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro dalam rilis.
Usai itu, menurut Danang sang pilot kemudian berkomunikasi dengan petugas lalu lintas udara serta petugas layanan darat (ground handling) untuk melakukan pengecekan. Dia kemudian menyebut, Batik Air menerima konfirmasi bahwa landas gelinding dimaksud harus dilakukan pengecekan. Untuk itu, guna mempermudah proses pergerakan posisi pesawat ke apron (landas parkir) dengan cara didorong (ditarik mundur), maka guna mengurangi beban pesawat seluruh tamu dan kargo diturunkan. “Para tamu dikembalikan ke ruang tunggu untuk mendapatkan pelayanan dan informasi lebih lanjut. Dimana, proses penarikan pesawat udara membutuhkan waktu berkisar 3 jam,” terangnya, sembari menyebut proses pemindahan posisi pesawat berjalan lancar.
Dia kemudian menyebutkan bahwa, dalam memastikan aspek keselamatan dan keamanan operasional, memang Batik Air menunda keberangkatan penerbangan ID-6257 setelah mendapatkan informasi bahwa landas hubung masih dilakukan pengerjaan perbaikan serta waktu operasional bandar udara telah habis dan kondisi semakin gelap..
Batik Air memberikan keterangan kepada seluruh tamu secara jelas, berdasarkan perkembangan. Penerbangan ID-6257 dipindahkan hari berikutnya (Selasa) hari ini. “Operasional dan layanan Batik Air mulai beroperasi normal kembali pada Selasa, setelah landas hubung dinyatakan memenuhi kualifikasi persyaratan keamanan penerbangan,”tambahnya. (graceywakary)