DBD Makan Korban di Pulau Mahangetang Dinkes Sangihe Gerak Cepat

Dinas Kesehatan Sangihe langsung melakukan fogging di kawasan Pulau Kampung Mahangetan belum lama ini.

TAHUNA, 8 FEBRUARI 2023 – Dua anak yang baru berusia lima tahun dan tiga tahun di Kampung Pulau Mahengetang, Kecamatan Kepulauan Tatoareng meninggal akibat terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) beberapa waktu yang lalu.

 

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Kesehatan Sangihe, Handry Pasandaran, mengungkapkan, saat ini kampung Pulau Mahengetang telah ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dari DBD, menyusul terjadinya peningkatan kasus pada akhir Januari hingga awal Februari 2023. Dia menjelaskan bahwa kedua anak tersebut sempat menjalani perawatan di RSUD Liunkendage Tahuna.

Baca juga  Megaria Supermarket Tahuna Mengucapkan Semoga Damai Natal Selalu Beserta Kita

 

Mantan Direktur RSUD Liunkendage Tahuna itu, mengatakan, tim dari Dinas Kesehatan melalui Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit, pada Selasa kemarin telah mendatangi Pulau Mahengetang untuk melakukan berbagai upaya antisipasi agar kasua DBD tidak meluas. “Selain memaparkan tentang bahaya penyakit DBD kepada warga setempat, tim kami juga melakukan fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk aedes aegypti dewasa yang menjadi vektor penular virus penyebab penyakit DBD serta memberikan bubuk abate untuk ditabur di sumur dan bak penampungan air,” ungkap Pasandaran.

 

Dinas Kesehatan Sangihe juga memberikan bantuan kelambu anti nyamuk kepada warga serta melakukan onsite training atau pelatihan jumantik secara lokal kepada beberapa warga setempat, tujuannya, agar mereka dapat mendeteksi dan mengenali serta mengamati jentik nyamuk aedes aegypti sehingga bisa langsung dimusnakan, termasuk membersihkan berbagai tempat yang bakal menjadi berkembang biaknya jentik nyamuk yang sangat berbahaya itu.

Baca juga  Ini Wajib Diketahui Para Peserta UTBK --SNBT TA 2024 Universitas Sam Ratulangi

 

“Kami juga memberikan penyuluhan bagi pemerintah kecamatan dan kampung serta warga setempat, agar secara intens melaksanakan gerakan 3 M Plus, yaitu menutup penampungan air, menguras minimal seminggu sekali semua penampungan air, serta mengubur sampah berupa kaleng dan lainya, sehingga tak ada nyamuk berbahaya yang akan berkembang biak,” tuturnya, seraya menambahkan, bahwa tim Dinkes Sangihe telah melakukan pengobatan penyakit lain bagi warga setempat. (Ryansengala)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Manadones di saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *