TUTUYAN SATU, 16 MARET 2025 — Warga ibu kota Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), terlihat mulai memadati area sekitar Mesjid Agung Nurjanah Tutuyan Satu.
Padahal, jam baru menunjukkan pukul 15.30 Wita. Menurut Claudia Jaman, kehadiran para warga yang sebagian besar adalah perempuan ini, untuk mengantri untuk mendapatkan beragam kebutuhan pangan dengan harga yang miring atau terjangkau, di Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar oleh Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah daerah. “Bayangkan saja harga beras premium 5 kg dijual dengan harga Rp45.500 hingga Rp57.000. Padahal harga pasarannya ada dikisaran Rp74.000 hingga Rp76.000, ” ungkap Jaman warga Tutuyan Satu.
Terlihat masyarakat begitu antusias dengan dua komoditas andalan dapur yaitu gula pasir dan minyak goreng. Dari pantauan MANADONES, walau pembelian dibatasi, namun ada saja cara para ibu untuk memelas pada para penjaga kios GPM untuk bisa mendapatkan jatah pangan harga terjangkau lebih dari dua. Kepala BI Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut), Andry Prasmuko didampingi Deputi BI Perwakilan Sulut Renol Asri melakukan pemantauan harga di GMP yang digelar di Tutuyan sore tadi. “GPM memang digelar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Harganya memang dibawah harga pasaran, disubsidi oleh pemerintah melalui BI,” jelas Prasmuko.
Harga miring ini memang beda dari harga pasaran, terlihat di harga mentega merek Blue Band Rp8.500, gula Rp12.500, minyak goreng merek Kita dihargai Rp13.000 per kg nya, bawang merah per kilogramnya Rp42.000,kemudian bawang per kg nya Rp42.000, telur ayam 1 baki isi 30 seharga Rp53.000, Beras Dua Merpati 5kg Rp45.500 dan Beras Bulog SPHP sebesar Rp57.000.(graceywakary)