Lima Langkah LAROMA saat Hadapi Aksi Kekerasan Diungkap di Diskusi Panel IAKN

Ketua Penghayat Kepercayaan Lalang Rondor Malesung (LAROMA), Iswan Sual dalam Diskusi Panel bertajuk “Integrasi Nilai dan Norma Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan dalam Pendidikan Teologi dan Agama Kristen menuju Ruang Sipil yang Inklusif di Sulawesi Utara”, yang digelar oleh LBH Manado, Koalisi Advokasi KBB Sulawesi Utara, BEM IAKN Manado, DPM UKIT dan GMKI Cabang Manado, kemarin siang.

MANADO, 29 OKTOBER 2025 – Bukan hal yang menyenangkan, saat menjadi korban intimidasi, dan serangan verbal, disebabkan oleh sesuatu yang kita hargai dan terjadi di dalam area public kita.

 

Bacaan Lainnya

Dan, cara mengatasi aksi aksi tak terpuji yang tak bertanggungjawab  oleh oknum oknum tertentu inilah, yang dibagikan oleh Ketua Penghayat Kepercayaan Lalang Rondor Malesung (LAROMA), Iswan Sual dalam Diskusi Panel bertajuk “Integrasi Nilai dan Norma Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan dalam Pendidikan Teologi dan Agama Kristen menuju Ruang Sipil yang Inklusif di Sulawesi Utara”, yang digelar oleh LBH Manado, Koalisi Advokasi KBB Sulawesi Utara, BEM IAKN Manado, DPM UKIT dan GMKI Cabang Manado, kemarin siang.

 

“Adalah hal yang tak menyenangkan, saat rumah kita diusik oleh oknum tertentu dengan mengatasnamakan Yang Esa. Dan itu sempat kami alami,” ungkap Sual. Dia kemudian menceritakan, para anggotanya sempat kaget dengan aksi sepihak oknum oknum tersebut, terutama saat mereka melakukan aksi pengrusakan pada situs dan rumah yang menjadi area suci Penghayat Kepercayaan LAROMA yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), namun mereka memilih tenang, menghindari pertikaiaan.

Baca juga  Shalom Anies untuk Masyarakat Sulawesi Utara dari Nasdem Tower

 

Dia menjelaskan adalah hal yang tak dibenarkan juga oleh aturan kepercayaan penghayat, untuk melakukan pembalasan pada aksi yang tak terpuji dengan aksi serupa. “Kami memiliki aturan tetua dari para Tetua kami, dan itu yang kami ikuti,” ujar Sual dihadapan pesera diskusi yang terdiri dari para mahasiswa Fakultas Teologi dan Pendidikan Agama Kristen UKIT dan IAKN Manado, para ativis Koalisi Advokasi KBB Sulut, dan para korban atau perwakilan komunitas yang pernah mengalami pelanggaran KBB.

 

Iswan kemudian berbagi beberapa langkah yang diambil LAROMA, saat mengalami intimidasi kekerasan, yaitu:

 

  1. Jangan langsung pikir para pelaku diskriminasi itu jahat, tapi karena belum paham. Sehingga yang muncul bukan benci tapi prihatin.
  2. Berupaya berkomunikasi dengan sesama jaringan peduli toleransi sehingga mereka bisa mewakili menyampaikan pernyataan.
  3. Sampaikan aturan hukum yang jamin hak hak penghayat, dan apa ajaran-ajaran keyakinan kita.
  4. Jangan terpancing dengan amukan dan aksi provokasi, jadilah tetap tenang namun waspada
  5. Lindungi para perempuan dan anak disekitar.
Baca juga  Trump Makin Membaik

 

Tidak ketinggalan dia mengingatkan juga untuk terus membangun jaringan seluas mungkin,baik secara pribadi dan menggunakan fasilitas teknologi kekinia seperti media sosial. “Hadirlah dalam setiap ruang publik yang inklusif tidak harus topik keyakinan. Bisa lingkungan, sosial, budaya, HAM, sastra, dan tunjukkan contoh dan ularkan ajaran ke keluarga dan warga penghayat, jangan biarkan dendam ada dalam hati, lepas dan gantikan dengan aksi memafkan,” tambahnya, dalam kegiatan yang digelar di Auditorium Kampus IAKN Manado, Kalasey.

 

Selain Iswan yang hadri sebagai narasumber, hadir juga narasumber lain seperti M Rahman yang merupakan Koordinator Koalisi KBB Sulut, Alter Wowor yang adalah akademisi, Dr Denni HR Pinontoan selaku Direktur Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur, David Wungkana sebagai Kadiv Riset LBH Manado, Pdt Ruth K Wangkai sebagai bagian dari GPS dan tokoh agama, dan Ketcia Kojongian selaku alumnus Teologi UKSW Salatiga yang menawarkan perspektif teologi kebebasan dan hermeneutika inklusif untuk membangun iman yang dialogis dan membebaskan. (gracey wakary)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Manadones di saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *