MANADO – Prestasi membanggakan ditorehkan oleh Jolene Marie Cholock Rotinsulu, di ajang prestisius Puteri Indonesia 2019 yang digelar kemarin malam.
Si cantik, kelahiran California Ameriksa Serikat (AS), 22 tahun silam meraih gelar Runner Up satu sekaligus menjadi Puteri Indonesia Lingkungan 2019, dan akan mewakili Indonesia diajang Miss International 2019 mendatang. Jolene memang tampil menawan, sejak awal karantina selalu mencuri perhatian pada Puteri Indonesia lainnya yang ikut diajang tahunan ini. Saat diumumkan namanya sebagai jawara kedua, Jolene langsung bersyukur dan tak hentinya mendapatkan dukungan dari para sahabatnya yang ada dai Jakarta hingga Manado, ini terlihat di media sosial sang puteri.
Tidak ketinggalan dukungan moril yang luar biasa dari tim Jolene di Sulut yang digawangi langsung oleh Adrian Jopie Paruntu (AJP), pemuda tampan asal Minahasa Selatan (Minsel) ini, terus memberikan supportnya pada si cantik yang hobi ke gunung ini. Sejak awal persiapan Jolene ke Puteri Indonesia 2019, putra semata wayang dari Bupati Minsel ini hadir secara langsung di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, mulai pukul 20.00 WIB. AJP, memang memberikan dukungan yang luar biasa. Bagi Adrian, menurutnya Jolene memang punya kemampuan yang bisa mengharummkan Sulut, tidak heran kala bertemu dengan media dua bulan lalu, AJP meminta para generasi muda di Sulut untuk mendukung Jolene, mantan tim LO Para Games lalu.
AJP juga hadir langsung di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Pembalap andalan Indonesia ini, terlihat membawa buket bunga segar yang terdiri dari Rose dan lily dari Belanda. Jolene pun usai menerima mahkota, dan saat diwawancarai media di Jakarta, dirinya tak segan untuk bersama AJP yang disebutnya sebagai pendukung yang luar biasa. Dalam istagramnya, AJP mengucapkan selama pada Jolene dan menyebutnya dengan nama Queen J. Dan kegembiraan serupa juga dirasakan oleh seluruh warga Sulut yang merasa bangga dengan capaian Jolene. Puteri Indonesia 2019 diraih oleh wakil asal DKI Jakarta, Frederika Alexis Cull. (*)