MANADO – Ibis Manado City Center Boulevard, sudah lama dikenal sebagai salah satu hotel berbintang di Sulawesi Utara (Sulut) yang peduli dengan lingkungan dengan mengedepankan gerakan Go Green.
Siang tadi, hotel yang terletak di jantung bisnis Manado, Boulevard Manado ini kembali mengeluarkan program Free Single Used Plastics. Program ini sebenarnya telah lama dijalankan, namun baru siang tadi digaungkan ke publik, dengan alasan untuk mengajak para relasi dan sesama hotel yang ada di Sulut, untuk lebih peduli pada bumi.
“Kami ingin berkontribusi pada penyelamatan lingkungan dan beraksi untuk bumi. Walau kami tahu ini adalah hal yang kecil yang bisa kami lakukan. Sejak beberapa waktu lalu, kami grup Accor Hotels sudah tidak lagi menyediakan air minum kemasan plastic sekali pakai. Yang kami siapkan bagi para tamu kami yang ada di kamar adalah gelas dan water jug isi ulang, begitu juga di koridor koridor,” jelas General Manager Ibis Manado City Center Boulevard, Afif Khairi pada media, pemerintah dan para undangan dari hotel lainnya siang tadi di Ibis Kitchen Restaurant. Kerusakan lingkungan sudah sangat parah, untuk itu perlu kontribusi nyata dan dukungan semua pihak agar tidak lagi menggunakan minuman kemasan plastic dan plastic sekali pakai, katanya.
Aksi ini juga diharapkan bisa diikuti oleh para pengelolah hotel dan resto yang ada di Manado. “Bayangkan dari program kampanye ini, kami telah mengurangi sekira 22 ribu botol air minum kemasan selama setahun. Jadi bergabunglah dengan kami untuk menyelamatkan bumi menuju masa depan yang berkelanjutan,” tambahnya.
Senada juga tuturkan oleh Sales Admin & Marcom Executive Ibis Manado City Center Boulevard, Jenifer Hartoyo yang mengungkapkan bahwa penggunaan sedotan plastic juga sudah tidak diberlakukan.
“Kami menggantinya dengan sedotan kertas yang ramah lingkungan,” tutur Jenifer. Pemerintah Sulut yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata Sulut, Daniel Mewengkang dan perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Sulut serta Staf khusus Gubernur, Dino Gobel menyambut positive program dan kampanye lingkungan ini, dan ini disebut mereka sebagai gebrakan untuk membantu pariwisata di Sulut. (*)