MANADO — Nama Lalu Muhammad Zohri kian dikenal di dunia atletik, setelah pagi tadi berhasil meraih posisi ketiga dalam final pada lomba lari 100 meter putra dalam Seiko Golden Grand Prix 2019 di Yanmar Stadium Nagai Osaka, Jepang.
Keberhasilan Zohri ini sempat menggegerkan publik pecinta atletik dunia, malah warga Jepang yang menonton langsung final ini, sama sekali tidak menjagokan si juara dunia junior 100 meter, mereka menjagokan Justin Gaitlin mantan peraih perak Olimpiade 2000 dan para sprinter andalan mereka seperti Ryota Yamagata dkk yang akan mendampingi Gaitlin sebagai jawara dua dan tiga.
Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) sendiri mengunkapkan keberangkatan Zohri ke ajang Seiko Golden Grand Prix 2019, Osaka ini hanyalah menggunakan fasilitas sebagai pelari undangan, karena awalnya pihak penyelenggara menolak kehadiran juara nasiona ini dengan alasan waktu dan prestasinya masih minim bagi lomba yang hanya satu tingkat di bawah Diamond League.
Sebulan sebelum Golden Grand prix ini, pihak PASI terus melakukan pendekatan dan manuver pada Eo dan penyelenggara dengan menyebutkan prestasi terbaru Zohri di Doha dengan meraih perak dengan catatan waktu 10,13 detik untuk 100 meter putra dan hanya dibawah pelari Jepang Yoshide. “Akhirnya mereka memberikan Zohri lintasan dan Zohri menjadi pelari undangan dalam Seiko GP ini,” ujar Sekjen PB PASI, Tigor Tanjung siang kemarin pada media sosial PB PASI. Ini juga yang membuat Zohri hanya menduduki lintasan 9 alias lintasan tidak diunggulkan.
Dalam video Seiko Grand Prix 2019 Osaka ini, Zohri begitu unggul sejak start, akselerasi nya mulai dari 20 meter hingga 100 meter terus meningkat. Pada ajang ini, Zohri hanya beda 0,3 detik dari pelari ternama asal Amerika Serikat, Justin Gaitlin yang mecatatkan waktu 10,00 detik, dan urutan kedua oleh Yoshihide Kiryu (Jepang dengan catatan waktu 10,01 detik. Saat finish, hampir lima detik para pelari terlihat kebingungan melihat hasil, Zohri sendiri tampak biasa saja, media sendiri tampak tidak terlalu memperhatikan si Jawara Idonesia ini, namun langsung sadar kala melihat papan waktu menyebutnya si pelari undangan yang sempat ditolak berhasil menjadi jawara tiga dengan waktu fantasis mengalahkan idola mereka Ryota Yamagata yang harus puas diperingkat lima dengan waktu 10.11 detik.
Hasil 10,03 detik ini juga membawa anak petani ini lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo, karena limit olimpiade adalah 10,05 detik untuk 100 meter, selain itu ajang ini juga menjadi salah satu ajang seleksi olimpiade para sprinter dunia. Kepala tim pelatih PB PASI, Eni Sumartoyo menyatakan rasa syukurnya atas keberhasilan Lalu Muhammad Zohri. Zohri sendiri pada akun Instagramnya hanya menyebut rasa syukurnya pada kebesaran Tuhan yang Maha Esa. Bravo Zohri. (gracey)