AQ Anak Lebih Penting dari IQ

MANADO – Bianca, adalah seorang anak perempuan kebanyakan yang senang bermain dan melakukan aksi apa saja yang dirasanya menyenangkan. Namun ada hal hal yang kadang terlihat beda dari anak mungkil yang baru berusia baru empat tahun lebih lima bulan ini. Tangan tidak bisa diam saat melihat sampah, apakah sampah daun, sampah plastic ataupun benda yang berhamburan. Jika sedang bermain di halaman rumahnya, ia tidak bisa diam, tanpa di suruh pun dia akan membersihkan atau merapikan kembali benda yang berhamburan.

Rupanya Bianca kecil sering melihat aktivitas ibunya, sehingga apa yang dilakukan ibunya, hal itulah yang dia lakukan. Anak adalah cerminan dari orangtua. Lihatlah jika anak berperilaku seperti sekarang ini, maka dia sementara melakonkan karakter maupun perilaku ibu atau bapaknya di rumah.

Bacaan Lainnya
Psikolog RSUP Prof DR Kandou Manado, Kawanuaty VE SPSi

Disebutkan oleh Psikolog RSUP Prof DR Kandou Manado, Kawanuaty VE SPSi, saat ini banyak orang tua yang sangat menyayangi anak-anaknya. Ada yang memainkan peran sebagai mama, koki untuk memasak, tukang cuci, sopir, tukang air maupun profesi lainnya dengan tujuan agar anak merasa nyaman. Suatu saat orangtua tidak akan pernah tahu, anak ini akan pergi kemana dan bagaimana nanti, apakah dia sanggup menghadapi masalah yang akan datang silih berganti di masa yang akan datang? Karena itu, izinkanlah dia belajar untuk menyelesaikan masalah sendiri. “Anda bukan anggota SAR yang selalu ada untuk anak dalam keadaan apapun. Sehingga jangan selalu membantu sang anak untuk menyelesaikan masalah yang dia hadapi,” ungkapnya.

Baca juga  BNPT Respons Baik Pengesahan Resolusi Tangani Anak Terasosiasi Teroris

Kawanuaty menjelaskan, sebagai orangtua harus memberikan kesempatan untuk menemukan solusinya sendiri. Kemampuan menangani stress, menyelesaikan masalah, dan mencari solusi merupakan keterampilan maupun skill yang wajib dimiliki seorang anak. “Skill ini harus dilatih tidak hanya muncul dengan membaca sim salabim. Kemampuan ini apabila dimiliki anak akan memberikan dampak di masa yang akan datang untuk anak tersebut,” ungkapnya.

Menurut Paul Stoltz Addversity Quotient (AQ) adalah kecerdasan menghadapi kesulitan atau hambatan dan kemampuan bertahan dalam berbagai kesulitan hidup dan tangangan yang dialami, kutip Kawanuaty. Bukankah kecerdasan ini lebih penting dari Intellegence Quotient (IQ) dalam menghadapi persoalan setiap hari?

Dia pun mengimbau, jika anak menemui masalah mengalami sedikit luka, sedikit menangis, sedikit kecewa, sedikit kehujanan. Tahan lidah, tangan dan hati dalam memberikan bantuan, ajari mereka untuk menangani frustasi. “Jika Anda selalu menjadi ibu peri atau guardianangel, apa yang terjadi jika Anda tidak bernapas di hari esok? Bisa-bisa anak Anda juga ikut mati,” tegasnya.

Baca juga  Demi Kolaborasi Vibe dengan Taeyang Big Bang Jimin BTS Turunkan BB

Sulit memang untuk tidak menginterfensi ketika melihat anak dalam kesusahan. Namun, sejak saat ini marilah sebagai orangtua yang bijak dapat melatih AQ anak-anak untuk  kehidupan mereka di masa yang akan datang. “Hidup tidak mudah, masalah akan selalu ada, dan mereka harus bisa bertahan melawan hujan, badai, dan kesulitan yang kadang tidak dapat dihindari,” imbuhnya pada Manadones belum lama ini. Jadi mari kita beri keleluasan pada anak, namun tetap memberikan perhatian tentang hal hal yang baik dan jelek, akibat dan menghadapi masalah. (charencia reppie)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *