MANADO – Disebut memiliki kemampuan menulis dengan baik, maka jurnalis Sulawesi Utara (Sulut) ditantang untuk ikut dalam kompetisi Piala Presiden, yang merupakan kompetisi nasional yang pertama kalinya digelar.
Dalam sosialisasi tim pusat Piala Presiden yang diwakili oleh Agus Sudibyo siang tadi di Aryaduta Hotel Manado, disebutkan bahwa kompetisi nasional untuk para jurnalis ini adalah kompetisi besar yang mengapresiasi karya para jurnalis, dengan tjuan memberikan masukan pada pemerintah baru melalui karya jurnalistik dari berbagai daerah. “Malam Anugerah Piala Presiden pada 10 Oktober mendatang. Dari kegiatan ini juga akan menghasilkan dua buku, satu hasil diskusi dan satunya lagi kompilasi karya jurnalistik nominator pemenang lomba Piala Presiden,” tutur Sudibyo.
Dia juga mengurai kompetisi ini terbagi dalam lima bidang yaitu persatuan dan kerukunan bangsa, percepatan dan pemerataan pembangunan berkesejahteraan sosial, pengembangan industri berbasis pemanfaatan teknologi digital. Selanjutnya pendidikan dan pengembangan SDM di era 4.0, dan tema yang terakhir adalah pariwisata sebagai sektor utama ekonomi nasional.
Sedangkan untuk kategori kompetisi ada 9 yakni karya jurnalistik media cetak/siber nasional, karya jurnalistik media cetak/siber nusantara, karya jurnalistik televisi short story, karya jurnalistik televisi long story, karya jurnalistik radio. Selain itu tajuk rencana media cetak/siber nasional, tajuk rencana media cetak/siber nusantara, artikel opini media cetak/siber (individu). Yang terakhir adalah karya audio visual media sosial. “Jika ingin lengkapnya silahkan buka di kompetisinasionalmedia.id,” tambahnya lagi.
Adapun jumlah hadiah yang diberikan adalah pemenang alias juara pertama berhak atas uang tunai sebesar Rp100 Juta, juara dua sekira Rp50 juta dan juara tiga mencapai Rp25 juta.
“Jadi mari berkontribusi. Mari memberikan masukan melalui kritik tetapi hadirkan juga jalan keluar dan masukan. Penulisan dan karya teman teman jurnalis kami tunggu hingga 15 September 2019,” terang jurnalis senior, Primus Dorimulu yang juga turut hadir bersama Prof Dr Bagir Manan, Ifdhal Kasim dan Imam Wahyudi. (graceywakary)