MANADO — Sulawesi Utara (Sulut) pada tahun 2020 ini, akan ikut sebagai peserta pada pesta demokrasi, untuk itu peran media massa sangat dibutuhkan.
Untuk itu, media massa harus bisa memegang independensinya, hal ini dijelaskan langsung oleh Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Internasional di Dewan Pers yang hadir dalam Media Gathering KPU Sulut bersama Media untuk Sukseskan Pemilu Serentak Tahun 2020. Menurut mantan pengamat media ada tiga hal yang wajib diingat oleh media di Sulut, pertama jangan menjadi pengikut media sosial yang selalu menginformasikan hal hal yang negatif alias penyebar hoax. “Bukan tidak bisa mengikuti tapi selektiflah. Sebarkanlah berita yang baik dan berguna untuk masyarakat saat menjelang Pilkada melalui media yang kalian miliki,” katanya.
Yang kedua, media dan jurnalis jangan menjadi juru kampanye (jurkam), menjaga independensi dan sesuai track. Ketiga, adalah bisa memberitakan hal hal yang sesuai dan wajib diingat. “Dimana kepentingan iklan harus benar benar dipisahkan dari redaksi atau pemberitaan, dimana informasikanlah ke publik yang benar dan tidak memihak,” tegasnya.
Dia juga mengajak para jurnalis dan para pemimpin media massa di Sulut untuk menjabarkan dengan baik “Good Jurnalism”, dimana kepentingan negara melalui pilkada 2020 lebih penting daripada hal lain. Ketua KPU Sulut, Ardiles Mewoh mengungkapkan agar Pilkada 2020 yang akan diikuti oleh tujuh kabupaten kota dan provinsi di Sulut bisa sukses dan berjalan baik seperti pada Pemilihan Legislatif 2019 lalu. “Mari kita sama sama tangkal pemberitaan hoax dengan memberitakan hal dan aturan yang seharusnya,” tuturnya sembari dibenarkan oleh Komisioner Divisi Sosialisasi, Parmas dan SDM KPU Sulut, Salman Saelangi. (graceywakary)