Rupiah Naik Dipengaruhi Sentimen Pilpres AS

Petugas menyusun uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Jumat (1/3/2024). Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang pemerintah naik menjadi Rp8.253,09 triliun per Januari 2024, jumlah utang tersebut naik sebesar Rp108,4 triliun dibandingkan utang di Desember 2023, yakni sebesar Rp8.144,69 triliun. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

 

 

Bacaan Lainnya

 

 

 

 

 

JAKARTA, 13 SEPTEMBER 2024 (ANTARA) – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat dibuka naik dipengaruhi sentimen Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS).

 

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah menguat 29 poin atau 0,19 persen menjadi Rp15.410 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.439 per dolar AS. “Rupiah diperkirakan menguat terhadap dolar AS yang masih tertekan oleh harapan jangka panjang bahwa dolar AS akan lebih lemah apabila Harris memenangkan Pilpres AS,” kata analis mata uang Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Surabaya, Jumat. Calon presiden Amerika Serikat (AS) yang mewakili Partai Demokrat Kamala Harris dan saingannya dari Partai Republik Donald Trump akan bertarung memperebutkan kursi kepresidenan pada pemilu presiden yang digelar pada 5 November 2024.

Baca juga  Dosen Polimdo Ikuti Pelatihan Konstruksi dan Instalasi PLTMH dari RESD Swiss

 

Namun, penguatan rupiah akan terbatas karena investor cenderung masih menantikan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan depan untuk melihat arah kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS. Bank sentral AS atau The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan Fed Funds Rate (FFR) sebesar 25 basis poin (bps). Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah bergerak di rentang Rp15.350 per dolar AS sampai dengan Rp15.450 per dolar AS.

Pewarta : Martha Herlinawati S

Editor : Agus Salim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *