Plastik dan Kayu tak Terpakai Menggunung di Tugu Pers Mendur Kawangkoan

Tugu Pers Mendur yang ada di Jalan Raya Kawangkoan, Kabupaten Minahasa.

MANADO, 2 MEI 2025 – Setiap peringatan Hari Kemerdekaan RI setiap tanggal 17 Agustus, foto detik detik Proklamasi seperti pembacaan Proklamasi oleh Soekarno di kediamannya Jalan Pengangsaan Timur 56 Jakarta, dan pengibaran bendera Merah Putih jahitan Fatmawati, menjadi sebuah video klip, saat lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang dan dinyanyikan oleh masyarakat Indonesia.

 

Bacaan Lainnya
Foto ikonik karya Frans Mendur yang selalu kita saksikan. (antara)

Ada juga foto foto persiapan kemerdekaan RI, yang tidak kalah ikonik seperti pertemuan Soekarno dan Panglima besar Jendral Sudirman, yang membuat generasi saat ini bisa melihat langsung sejarah. Dan semua foto foto diatas adalah maha karya dari kakak beradik Frans dan Alex Mendur.

 

Pada pekan lalu, MANADONES menyempatkan diri melihat langsung ke kawasan Tugu Pers Mendur yang ada di Jalan Raya Kawangkoan, Kabupaten Minahasa. Kawasan Tugu Pers Mendur ini, hanya berjarak 51 Km dari Bandara Sam Ratulangi (Samrat) Manado, dan bisa ditempuh sekira 1 jam 30 menit.

Baca juga  Olly Dondokambey Lakukan Layanan Doa untuk Sastrawan Remy Sylado

 

Kakak Beradik Frans dan Alex Mendur. (bbc Indonesia)

Area Tugu Pers Mendur ini terdiri dari dua patung bercat warna kuning, yang identik dengan Frans dan Alex Mendur yang berdiri di atas sebuah kamera besar, dan sebuah rumah panggung khas Minahasa bercat putih yang berfungsi sebagai museum. Sayang sekali kawasan ini nampak tidak teratur dan sepertinya belum menerima kunjungan perorangan, walau jam saat itu telah menunjukkan pukul 14.00 Wita.

 

Tugu Pers Mendur dari pantauan terlihat tidak mendapatkan sentuhan, sebagai salah satu kawasan wisata umum, yang harus dijaga dan dihargai. Aneka rongsokan sampah plastik, kain dan kayu terlihat tergolek di pintu masuk ke museum dari calon pahlawan nasional ini. “Biasanya ada orang yang menjaga, tapi mungkin hari ini tidak datang,” ungkap Martha salah satu penjaga toko aneka kue khas Kawangkoan yang letaknya berdekatan dengan tugu ini, saat ditanyai MANADONES.

 

Tugu Pers Mendur bersaudara menurut akademisi dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Dr Ivan RB Kaunang SS MHum, diresmikan oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono pada 11 Februari menyimpan sejarah Indonesia yang membanggakan. Dijelaskan Ivan, keberadaan dua bersaudara Minahasa yang mampu menghadirkan sejarah Indonesia saat menjelang dan kemerdekaan, secara detail dalam bukti otentik foto, haruslah mendapat perhatian dalam bentuk pemeliharaan tugu mereka oleh pemerintah dan masyarakat sekitar. “Kita, memang hanya mampu membangun tapi untuk memelihara peninggalan seperti tugu peringatan bagi mereka, sangat,” tulis Ivan yang dikenal juga sebagai Wakil Dekan FIB Unsrat dalam pesan WA nya.

Baca juga  Djokovic Bergabung dengan Connors dan Federer Catat Sejarah 100 Gelar

 

Keberadaan Mendur bersaudara dan hasil karya mereka, ungkapnya, mulai terkalahkan dengan aksi para idol. Dimana, para Generasi Z kini lebih memilih mengenal drama buatan Korea alias Drakor dari pada memilih mengenal para warga yang terlibat dalam kemerdekaan negara ini. “Apalagi generasi kini, sudah merasa putus hubungan dengan masa lalu,, karena kini generasi Z, memiliki pahlawan baru yang ada dalam realitas mereka, seperti para pemain dalam dramo Korea atau drakor,” tambah Ivan. (gracey wakary)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Manadones di saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *