Menteri LH Serahkan Kalpataru Lestari kepada 12 Pahlawan Lingkungan

Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq (kanan) memberikan penghargaan Kalpataru Lestari kepada perwakilan Masyarakat Dayak Iban Menua Sungai Utik di Kalimantan Barat dalam puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kabupaten Badung, Bali, Kamis (5/6/2025). ANTARA/Prisca Triferna

 

 

Bacaan Lainnya

 

 

 

 

BALI, 5 JUNI 2025 (ANTARA) – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyerahkan Kalpataru Lestari kepada 12 pahlawan lingkungan yang konsisten melakukan aksi lingkungan di puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025.

 

Dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup 2025 di Badung, Bali, pada Kamis, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan apresiasi kepada para penerima Kalpataru Lestari, yang terpilih dari para pemenang Kalpataru dari periode 1980-2024. “Bapak dan ibu semua adalah teladan hidup, saksi dari dedikasi dan konsistensi dan keberanian dalam menjaga bumi kita. Kadang tanpa disorot, tanpa insentif, namun dengan cinta dan ketulusan serta tanggung jawab,” kata Menteri LH Hanif. Dia mengatakan langkah-langkah yang diambil oleh para penerima penghargaan mengingatkan bahwa perubahan besar bisa lahir dari tindakan kecil yang terus konsisten dilakukan.

Baca juga  FJPI Sulut Hadirkan The Power of She untuk Rayakan Hari Perempuan Internasional

 

Dalam kesempatan tersebut Menteri LH  juga menggaungkan bahwa Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 merupakan momen untuk menjadi panggilan moral dan seruan aksi kolektif serta penyadaran bersama, terutama dalam menanggulangi polusi dari sampah plastik yang menjadi sorotan dalam peringatan tahun ini, dengan tema “Hentikan Polusi Plastik.” Para penerima penghargaan Kalpataru Lestari, termasuk Paris Sembiring dari Sumatera Utara, LSM Bahtera Melayu Bengkalis dari Riau, Sadiman dari Jawa Tengah, Oday Kodariyah dari Jawa Barat, Desa Adat Penglipuran di Bali, TGH. Hasanain Juaini dari Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari dari Bali.

 

Selain itu terdapat pula Hamzah dari Kalimantan Selatan, Masyarakat Dayak Iban Menua Sungai Utik di Kalimantan Barat, Herman Sasia dari Sulawesi Tengah, Timothy Hindom dari Papua Barat, dan Kelompok Pecinta Alam Isyo Hill’s Rhepang Muaif. Para penerima penghargaan sendiri dipilih dari para pemenang Kalpataru sebelumnya yang memenuhi sejumlah kriteria, termasuk lima tahun bekerja secara konsisten melestarikan lingkungan sampai saat ini, melakukan peningkatan kegiatan mereka, dan mereplikasi kegiatan pelestarian itu di tempat lain.

Baca juga  Korsel Lanjutkan Latihan Artileri di Perbatasan setelah Enam Tahun

 

Pewarta : Prisca Triferna Violleta

Editor : Risbiani Fardaniah

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Manadones di saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *