Tekan Inflasi dengan Tiga Hal

MANADO – Kebutuhan warga Sulawesi Utara (Sulut) yang tidak bisa dipisahkan dari tomat, sayur dan cabe rawit membuat bumbu dapur ini menjadi salah satu bagian utama penyumbang inflasi.

Tercatat inflasi pada Mei 2019 ini, sesuai rilis data tang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) mencapai angka 2,60% (mtm) dan tomat sayur punya kontribusi besar sekira 2,130%. Kontribusi ini disebabkan karena kelangkaan stok saat Ramadan dan minimnya panen para petani tomat sayur lokal yang ada di Kabupaten Minahasa.

Bacaan Lainnya
Baca juga  Tiga Proyek Unggulan di Sulut ini Bersaing untuk jadi yang Terbaik di NSIC 2024

Untuk itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Sulawesi Utara (Sulut), Arbonas Hutabarat memberikan masukan untuk menekan laju inflasi pada Juni ini berupa menjaga ketersediaan pasokan kebutuhan melalui operasi pasar dan pasar murah untuk komoditas stretegis, kemudian menjaga keterjangkauan harga dengan memastikan kelancaran distribusi melalui sidak pasar secara regular, dan yang terakhir adalah pengelolaan ekspetasi masyarakat dengan perluasan akses informasi harga dan pasokan di pasar.

Dari pantaua Manadones, kebutuhan warga atas tomat sayur masih tetap tinggi begitu pula dengan cabe rawit dan bawang merah. “Di rumah wajib ada sambal jadi tomat, cabe dan bawang itu harus selalu tersedia di dapur,” tutur Ellen Pangkey salah satu ibu rumah tangga yang ada di Kecamatan Mapanget. (*)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Manadones di saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *