Galeri Seni Hadir di Tahuna

TAHUNA, 2 FEBRUARI 2021 — Untuk pertama kalinya, pameran sekaligus launching galeri seni dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Galeri, yang berada di lantai 2 Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Pemkab Sangihe, yang dikenal juga aebagai eks kantor BPU Daerah yang beralamatkan di Jalan Sudirman Kelurahan Soataloara 1,Kecamatan Tahuna ini, langsung menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat. Adalah, Sangihe Visual Secret, kelompok pemuda Sangihe yang menjadi inisiator galeri seni pertama Sangihe , yang belakangan mulai menunjukan tajinya melalui marathon gelaran seni guna membangunkan ‘rasa cinta’ pada seni rupa negeri Tampungang Lawo.

Bacaan Lainnya

Bupati Jabes juga ikut berkunjung ke galeri ini.

“Galeri ini dilahirkan dari mimpi bersama teman-teman di Visual Secret yang lebih besarnya lagi tentu saja seniman-seniman Sangihe. Ada proses silang pendapat baik dari kami, senior-senior, bahkan banyak pihak untuk dunia Seni di Sangihe,” tutur Billy Maninggir ketika ditemui MANADONES, senin siang kemarin. Sebagai Ketua panitia pameran sekaligus launching galeri, Billy piun berharap gelaran ini mampu menjadi wadah bagi masyarakat sangihe untuk dapat lebih menggelorakan eksistensi berkesenian ala seniman-seniman dipulai kecil Sangihe dan memperkenalkan seni rupa khas Tampungang Lawo. “Tema untuk kegiatan awal ini yakni ‘Loud and Free’ dan ini sudah menggambarkan dengan tegas mimpi kami bersama untuk terus menciptakan ruang karya bagi seluruh masyarakat Sangihe,” jelasnya lagi, sembari menyebut pameran karya mereka ini akan berakhir besok.

Baca juga  Garpu Sulut Gelar Pelatihan dan Pengembangan UMKM Dukung Ekonomi Daerah

Hal inipun mendapat dukungan penuh Pemkab Sangihe, seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekdakab) Sangihe, Harry Wolff yang menyatkan, upaya Sangihe Art Space dalam mewujudkan inovasi-inovasi, memperkenalkan dan mengembangkan seni Sangihe, akan didukung pemerintah. “Suku Sangihe memiliki ciri khas tersendiri terkait seni baik musik maupun rupa. Sehingga lewat fasilitas DPKD, dibuka ruang bagi anak muda khususnya di Sangihe untuk bisa berinovasi dan berkreasi dengan batasan-batasan tertentu. Ini merupakan peluang juga untuk tetap menjaga kreativitas”,ungkap Wolff.

Lebih jauh terkait bangunan yang digunakan sebagai galeri seni dirinya menyebutkan jika sesuai dengan perencanaan Urban Renewal Tahuna City, bangunan yang telah masuk kategori Heritage ini bakal dikembalikan sesuai fungsinya, yang berarti termasuk galeri yang bakal mendapatkan perhatian. “Jika kedepannya memang ada potensi galeri yang ada bisa dikelola oleh anak muda Sangihe untuk menjaga konsistensi dari pusat karya perupa ini. Kedepan, semua pemanfaatan aset pemerintah itu butuh ada kerjasama, dan pemanfaatan serta peluang ini sangat terbuka,” sebutnya.

Baca juga  Tayangan Netflix Semakin Andal dan Mudah untuk Dinikmati Bersama Telkomsel – Indihome

Dia juga mengungkapkan akan dilakukannya, kajian-kajian teknis terkait pemanfaatan area seni bagi generasi muda Sangihe.

Senada, juga diterangkan oleh Kepala DPKD Sangihe, Johanis Pilat menegaskan jika gelaran pameran ini, merupakan satu kebangkitan kaum muda Sangihe dalam mengaktualisasikan diri. Sementara bagi DPKD sendiri, hal ini capnya sebagai kebangkitan paradigma perpustakaan modern.

“Paradigma perpustakaan di era digital saat ini adalah working Space atau area kerja kreatif bagi anak-anak muda, sebab perpustakaan pada dasarnya merupakan pusat ilmu pengetahuan, pusat aktivitas masyarakat bahkan pusat budaya. Saya berharap, ruang yang tersedia bagi anak-anak muda ini mendapatkan support dari berbagai pihak untuk mendorong mereka (Kaum muda, red) bisa mengembangkan potensi diri mereka, sekaligus menjadi tanggung jawab kami terhadap sejarah panjang gedung ini sebagai pusat kegiatan masyarakat (Baca Legenda BPU Sangihe),” kunci Pilat (Ryansengala)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Manadones di saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *