Kapitalaung dan Camat sebut Keberadaan TMS Ditolak Masyarakat Bawone

TAHUNA, 26 MARET 2021 — Bagi masyarakat Desa Bawone Sangihe, nilai dan harga yang diajukan oleh PT Tambang Mas Sangihe (TMS), untuk mereka miliki dan dijadikan lahan tambang emas tidak akan pernah mereka setujui.

Selain harganya yang tidak sepadan, sebagain besar masyarakat memilih mempertahankan tanah mereka, agar keberadaan desa ini tetap ada dan tidak tergantikan menjadi kawasan tambang.

Bacaan Lainnya

Ini diterangkan langsung oleh Kapitalaung Desa Bowone, Wilmar Manangkoda PADA MANADONES Jumat kemarin. Manangkoda mengatakan, masyarakat Desa Bowone tidak mau terusir dari tanahnya sendiri. “Ada informasi yang saya terima di tahun 2017, bahwa Bowone bakal dikelola oleh PT TMS dan akan dipindahkan. Jadi, masyarakat seluruhnya menolak” tutur Opo Lao yang di kenal dekat dengan masyarakatnya

Baca juga  FAS Sosialisasikan Dua Perda Inisiatif di Manalente dan Apengsembeka

Lanjutnya lagi, sebagai pemerintah maka Manangkoda wajib memastikan untuk tetap bersama masyarakatnya dan mempertahankan wilayah pemukiman ini.

Manangkoda juga menambahkan bahwa, saat sosialisasi PT TMS menawarkan harga Rp500 ribu per meter. Namun sebagian besarnya lagi ingin mengolanya sendiri dan menolak kehadiran perusahaan. “Kalau untuk Area Entana Mahamu pemilik lahannya masyarakat Bowone semua, pasti ditolak”, tegas Manangkoda

Sementara itu di temui di Rumah Dinasnya, Camat Tabukan Selatan Tengah, Jun Mananohas, juga mempunyai sikap yang sama. Dirinya menekankan bahwa segala sesuatunya wajib menempatkan masyarakat sebagai prioritas utama. “Semua kembali lagi pada keputusan masyarakat. Dan memang sudah saya sampaikan pada sosialisasi yang kedua digelar PT TMS, bahwa semua tergantung pada masyarakat Desa Bowone”,Tegas Mananohas (Ryansengala)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Manadones di saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *