DENPASAR, 20 JANUARI 2021 – Pelukis asal Manado, Michael Palilingan mencuri perhatian pecinta seni yang ada di Pulau Dewata, Bali dengan menghadirkan pameran lukisan tunggal bertajuk “Aku, Semua yang Kulihat dan Semua yang Melihatku”.
Pada MANADONES, Palilingan menyebut bahwa, pameran lukisan yang digelar di Seminyak Village yang ada di Jalan Kayu Jati No. 8 Seminyak, Bali mulai 14 Januari lalu hingga 15 Februari ini, terinspirasi dari kesehariannya, serta aktvitas warga selama pandemi.
“Apa yang saya lihat setiap hari, adalah model dalam lukisan saya. Walau begitu dalam pameran ini, saya juga menatang diri saya, dengan melukis pada karya berukuran kecil. Ini tentu akan terlihat dari animo warga yang mencitai seni untuk datang dan menikmari pameran ini,” tutur pelukis, yang kesehariannya lebih menyukai karya besar, yang dianggapnya lebih ekspresif dalam menorehkan ide.
Menurut Palilingan, pilihannya untuk berada di Bali dan menggelar karya di daerah yang jauh dari tanah kelahirannya, adalah untuk terus bertumbuh dan memacu kemampuan lukisnya bersama para penggelut seni di Bali.
“Kalau di Manado, antusias akan seni rupanya masih sangat kurang dan minim. Masih banyak yang tidak menghargai karya seni, padahal karya seni penting dalam kesinambungan hidup. Teladanilah Bali yang kental dengan keseniannya, seperti seni tari, seni patung dan seni lukis,” katanya.
Dia, kemudian mengungkapkan bahwa program pariwisata di suatu wilayah, harus mampu membangkitkan kesenian dan kebudayaan di daerah tersebut, melalui kerjasama dari pemerintah, masyarakat dan para pelaku seni budaya.
Dari pantauan, yang disebut sebagai karya lukis yang berukuran kecil dari mantan lulusan sekolah seni di Bandung, Jawa Barat ini ada dalam media lukis kanvas berukuran 30 cm X 30 cm.
Karya ini terbilang unik, namun bisa dimengerti secara umum. Pasalnya, semua hasil tangan pelukis ramah ini penuh dengan permainan warna dan goresan ringan yang adalah idenya sendiri saat berinteraksi dengan alam, sesama dan sekitarnya. Seperti dalam lukisan yang diberi judul Kanjeng Ibu, Barong, Dia Ada Dimana-mana dan lainnya.
Sementara dari pantauan, untuk lukisan yang berukuran besar yang paling mentereng dari karya Palilingan, adalah The Visioner dan The President. Karena, dalam dua lukisan ini, pediri perkumpulan “C’Art Manado”, seakan menyuarakan dan peringatan serta dukungan pada pemimpin untuk negeri ini. Bravo. (Christine Natalie)