MANADO, 17 FEBRUARI 2023 – Dalam rangka menjami ketersediaan pasokan bahan pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), maka Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut), yang tergabung sebagai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), melakukan kerja sama dengan Jawa timur (Jatim).
Ini, seperti dikutip MANADONES dalam siaran pers BI, diwujudkan dalam bentuk penandatanganan pemesanan pembelian (purchase order atau PO) dari perwakilan Sulut Utara ke Jatim, untuk komoditas beras dilakukan siang tadi di Malang.
Selain itu, tim yang dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan BI Sulut Andry Prasmuko dan Wakil Guberur Steven Kandouw juga melakukan penjajakan kerjasama untuk pemenuhan pasokan daging ayam dan bawang merah, serta perancangan kerjasama di bidang pertanian dalam rangka pemanfaatan nutrisi tanaman pengganti pupuk kimia dengan Perumda Tunas Malang, pada hari ini. “Kita mengambil langkah-langkah preventif ini, sebelum gejolak harga terjadi. Kolaborasi antarprovinsi maupun antardaerah in akan mendukung ketersediaan pasokan dan penciptaan nilai tambah,” kata Wagub Steven.
Di kesempatan yang sama, Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut Andry Prasmuko juga menekan pentingnya koordinasi dan sinergi antar dinas atau instansi, terkait dalam pelaksanaan seluruh program pengendalian inflasi yang berpedoman pada prinsip ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi serta komunikasi yang efektif atau 4K.
Prasmuka mengemukanan, secara umum pada tahun 2023, inflasi diperkirakan akan kembali pada rentang sasaran 3±1% (yoy). Meski masih terdapat potensi kenaikan inflasi dari dampak kenaikan harga global, peningkatan daya beli masyarakat yang didukung dengan kenaikan UMP, kenaikan tarif cukai rokok, dan peningkatan HPP beras. “Oleh sebab itu, perluasan dan intensifikasi implementasi GNPIP Sulut juga akan terus dilakukan melalui kerjasama antardaerah, program Marijo Bakobong, dan perluasan pasar digital untuk memberikan dampak yang lebih luas pada inflasi Sulut, serta menjaga daya beli masyarakat di tengah pemulihan ekonomi yang masih berlanjut,” jelasnya. (graeywakary)





