MANADO, 23 FEBRUARI 2023 – Empat desa yang ada di Kabupaten Minahasa utara (Minut), telah dijadikan sebagai kawasan untuk pengembangan ekonomi biru atau Blue Economy oleh International Labour Organiation (ILO) atau Organisasi Perburuhan Internasional, yang merupakan salah satu badan dibawah organisasi dunia, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Ini dikatakan langsung oleh Michiko Miyamoto, the Director of the ILO for Indonesia and Timor Leste, yang hadir langsung dalam Lokakarya tentang Pendekatan Inovatif bagi Pengembangan Wisata Pesisir Berkelanjutan di Sulawesi Utara (Sulut), pagi tadi. “Sebagai salah satu badan di PBB, ILO telah bekerja sama dengan dengan Pemerintah Indonesia untuk pengembangan Agenda Ekonomi Biru atau Blue Economy yang di Lauching pada KTT G20 lalu,” katanya.

Dan proyek ini, dijalankan oleh ILO yang bekerja sama dengan mitra lokal mereka yaitu Politeknik Negeri Manado (Polimdo), Universitas Klabat, Pemerintah Kabupaten Minut dan Pemerintah Sulut di Desa Budo, Tiwoho,Marinsow dan Pulisan.
Pengembangan di empat desa ini juga masuk dalam Decent Work Country Programme (DWCP) 2020 – 2025, dimana ini mendorong tiga hal yaitu hadirnya dialog sosial yang efektif yang mempromosikan bisnis yang berkelanjutan dan kesejahteraan pekerja, kedua menciptakan lapangan kerja dan tenaga kerja muda yang handal, yang ketiga adalah meningkatkan perlindungan bagi kelompok pekerja yang rentan atau pada perempuan.
Dia juga mengurai, dimana agenda nasional Blue Economy juga ditujukan pada masyarakat pesisir agar makin berkontribusi pada ekonomi kelautan yang berkelanjutan dan berkembang. Ini dengan tetap mempertahankan lingkungan alam Indonesia yang kaya seperti hutan bakau dan terumbu karang. “Budo telah masuk 50 besar untuK Desa Wisata 2022 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Ini artinya desa-desa punya peluang untuk bisa meningkatkan ekonomi mereka melalui pariwisata yang berkelanjutan,” tuturnya.
Di kegiatan yang digelar di Lantai dua Sintesa Peninsula Hotel Manado ini, hadiri juga Deputi Bidang Ekonomi di Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti, Perwakilan Pemerintah Provinsi Sulut dan tim dari Universitas Klabat, Politeknik Negeri Manado dan Universitas Gloucestershire Inggris, Asita, perwakilan empat desa dan para pengamat pariwisata Sulut. (graceywakary)