Nadya Sinaga Menatang Air demi Merah Putih

Nadya Atalia Sinaga atlet Ski Air Indonesia berdarah Minahasa

MANADO, 22 APRIL 2023 – Dalam rangka memperingati Hari Kartini dan 99 tahun wafatnya Maria Walanda Maramis tepat pada hari ini, maka MANADONES menghadirkan perempuan perempuan inspiratif, kali ini tentang Nadya Atalia Sinaga (22).

 

Bacaan Lainnya

Olahraga air bukan hal baru bagi Nadya, perempuan yang kini menjalani proses magang sebagai calon dokter gigi disalah satu rumah sakit swasta di Jawa Barat (Jabar) ini, menyebut bahwa sejak usianya delapan tahun, dia telah  terbiasa dengan deru gelombang air danau dan laut, karena keluarga besarnya adalah penghasil atlet atlet jawara untuk cabang olahraga (cabor) air yaitu ski air .

Baca juga  FPJI Sulut Kumpulkan 4.900 Cc Darah untuk PMI Minut di Peringatan Hari Lahir MWM

 

Nadya saat berlatih nomor Wakeboard cabang olahrraga Ski Air.

Saat ditemui MANADONES belum lama ini, putri dari mantan atlet cabor ski air kebangaan Nyiur Melambai Ira Tulong, mengaku mengikuti jejak sang ibu karena memang menyukai alam, air dan tantangan. Tidak heran kata cantik kerap enggan disukainya sebagai pujian.

 

Adik dari Tobias Sinaga ini lebih memilih kata hebat atau keren, sebagai pujian saat ia menyelesaikan latihan beratnya sebagai atlet serta mampu meraih medali di nomor slalom, trick, jumping dan wakeboard pada cabor ski air dalam pertandingan yang diikutinya.

 

Nadya yang meraih medali perunggu.

Saat ditanya tentang pendidikan, peraih medali perunggu Sea Games 2019 Filipina inipun mengaku tidak ingin berhenti belajar saat mencapai titel sebagai dokter gigi. Dia menegaskan pendidikan tetaplah yang terutama selain kecintaannya pada Ski Air. “Bagi saya menjadi perempuan dengan modal cantik dan gaya tidak cukup. Pendidikan dan prestasi, wajib dmiliki oleh perempuan untuk bisa maju di era ini. Kedua hal itu penting untuk modal dalam hidup, selain mampu menangkap peluang

Baca juga  Donor Darah FJPI Sulut Kumpulkan 5.600 Cc Darah

 

Untuk itu, dia pun berharap para perempuan milenial tidak lupa dengan perjuangan RA Kartini dan Ibu Maria Walanda Maramis, yang mampu mendedikasikan hidup mereka untuk kemajuan dan peran serta perempuan dalam pembangunan. “Status telah menikah atau belum menikah bukan penghalang kita untuk maju. Dan banggalah selalu dengan tanah air kita, dan daerah kita,” tutupnya. (graceywakary)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Manadones di saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *