MANADO, 29 AGUSTUS 2024 – PT Angkasa Pura (AP) 1 Bandara Internasional Sam Ratulangi (Samrat) Manado, kembali berkolaborasi dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Manado, dengan menggelar pelayananan kesehatan keliling dan penanganan stunting pada balita gizi buruk.
Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dari perusahaan ini, digelar di Pos Kesehatan Desa (Poskedes) Winetin, Talawaan Kabupaten Minahasa utara (Minut) pagi kemarin. Dari hasil evaluasi yang sudah dilakukan sebelumnya ditahun 2023, kegiatan serupa yang dilakukan di Desa Wori, Desa Kulu dan Desa Lantung sangat besar dampaknya pada masyarakat. “Kegiatan TJSL ini selain mendukung program pemerintah, tentunya juga untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang harmonis dan memberikan manfaat besar untuk lingkungan dan masyarakat sekitar bandara khususnya” ujar GM PT AP 1 Bandara Samrat, Maya Damayanti dalam sambutannya yang dibacakan oleh PGS Senior manager operasi PT AP1 Bandara Samrat, Rizal Aries Laksono.
Kepala Divisi Jasa Managemen dan TJSL PNM, Cut Ria Dewanti juga menyampaikan bahwa PNM meyakini selain dukungan terhadap program pemerintah dalam penanganan stunting perlu juga peningkatan pemberdayaan wirausahawan ultra-mikro untuk mengurangi tingkat kemiskinan serta kesejangan ekonomi yang selama ini sudah PNM lakukan. Percepatan penurunan angka stunting merupakan salah satu program prioritas nasional dimana khususnya didaerah Minahasa Utara yang berdasarkan survei kesehatan Indonesia masih terdapat 10,9% (2023).
dr Stella Safitri MKes Kepala Dinas Kesehatan Minut yang mewakili pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kolaborasi program TJSL. Adapun pelaayanan kesehatan keliling yang dilakukan meliputi pemeriksaasn kesehatan/labotorium, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Pemberian Makanan Pemulihan gizi, untuk anak balita bermasalah (stunting) di 11 posyandu yang terdiri dari 2 posyandu/kelurahan dikota Manado dan 9 posyandu di desa kabupaten Minahasa Utara serta PMT, dan penanganan stunting yang dilaksanakan selama 90 hari berturut turut kepada 4 anak di kota Manado dan 42 anak balita di kabupaten Minahasa Utara. (gio)