MANADO, 8 APRIL 2025 – Usai tiga bulan berturut turut mengalami deflasi sejak Desember 2024 lalu, maka pada Maret 2025 Sulawesi utara (Sulut) mencatatkan inflasi yang luar biasa.
Tidak tanggung tanggung, tingkat inflasi secara bulan ke bulan atau month to month (m-to-m) Provinsi Sulawesi Utara bulan Maret 2025 sebesar 2,65 persen, sementara pada Februari 2025 lalu terjadi deflasi di angka 0,53 persen. Menurut Kepala Bagian Umum BPS Sulut, Bhayu Prabowo SST MEc Dev dalam Berita Resmi Statistik (BRS) siang tadi di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut di Manado, kontribusi utama terjadi inflasi di Nyiur melambai pada Maret 2025 adalah kenaikan tarif listrik secara nasional. “Selain tarif listrik, ada juga pendorong inflasi lainnya adalah cabe rawit di angka 0,62, tomat dengan kontribusi 0,15, ikan selar-ikan tude sebesar 0,11 dan ikan cakalang – ikan sisik sebesar 0,11,” jelasnya.
Sementara pada Maret 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Sulut sebesar 1,41 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,34. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) sebesar 3,89 persen dengan IHK sebesar 113,65 dan inflasi terendah terjadi di Kota Manado sebesar 0,21 persen dengan IHK sebesar 105,80. Dia juga menyebut, inflasi y-on-y terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,39 persen. Kemudian di kelompok kesehatan sebesar 1,66 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,80 persen. Kelompok pendidikan sebesar 0,86 persen, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,01 persen, serta dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,55 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,02 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 4,84 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,86 persen, kelompok transportasi sebesar 0,05 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,89 persen. Seperti diketahui Bank Indonesia (Sulut) menargetkan inflasi pada 2025 ini bisa terjada di kisaran sasaran 2,5±1 persen. (graceywakary)