Andrei Angouw Selalu Ingatkan Perbedaan itu Indah

MANADO – Toleransi umat beragama menjadi kekuatan di Nyiur Melambai, ini yang selalu diingat oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut), Andrei Angouw dalam kesehariannya. Alhasil, dimanapun dirinya berada wakil rakyat yang menganut agama Konghucu ini tidak akan risi atau jengah dengan keberadaan warga disekitarnya walau berbeda golongan, suku dan agama.

Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw didampingi istri saat bersama para jemaat di Tingkulu dalam prosesi Tulude.

Jadi jangan heran, Andrei selalu menyempatkan diri untuk hadir dalam kegiatan kegiatan yang bernuansa kebudayaan dan adat, seperti yang terlihat pada Senin (18/2) lalu. Wakil rakyat, andalan warga Kota Manado ini ikut ambil bagian dalam perayaan khas Sangihe yaitu, upacara adat Tulude yang dilaksanakan di KGMP Filadelfia, Tingkulu, Manado. Dengan mengenakan pakaian khas Nusa Utara, Andrei bersama istri berbaur dan menyapa para warga untuk mendampingi mereka pada prosesi adat ini. “Saya bangga dan bahagia diberikan kesempatan untuk menghadiri acara adat Tulude dan berkesempatan menggunakan pakaian adat. Ini sebuah kehormatan,” katanya.

Bacaan Lainnya
Baca juga  Nadine Kangen Manado

Bagi mantan pengusaha, kebudayaan milik daerah haruslah terus dilestarikan, agar dapat dinikmati anak cucu di masa yang akan datang.

“Tulude ini,  sudah ada sejak abad ke-16 dan bertujuan untuk mengajak warga beryukur atas tahun yang telah lalu dan bersyukur untuk  menyambut tahun yang akan datang.  Semua warga, dari berbagai golongan agama juga bisa ikut serta pada prosesi adat ini. Jadi prosesi adat ini harus terus dipertahankan. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang berbudaya dan bangsa yang berbudaya adalah bangsa yang hebat. Ingat, karena perbedaan itu indah,” tegasnya lagi. (charencia repie)

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *