Bupati VAP Dampingi Menristek Resmikan Proyek Label Nasional PLTMH di Minut
ADVETORIAL
AIRMADIDI – Kabupaten Minahasa Utara (Minut), yang memiliki potensi alam yang luar biasa kini makin dilirik nasional sebagai daerah pengembang untuk memberdayakan alam dan manusianya.

Seperti yang terlihat pagi tadi Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Bambang Brodjonegoro SE MPd hadir langsung bersama dengan Bupati Minut Dr Vonnie Anneke Panambunan STh meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) berbasis turbin ulir program pengembangan teknik industri berkapasitas 20 ribu Watt, Jumat (17/1) kemarin.

PLTMH ini, menjadikan Minut satu-satunya daerah saat yang memiliki pembagkit listrik menggunakan turbin ulir. Dalam sambutannya, Menteri mengatakan, pembangunan ini dibiayai oleh Kemenristek lewat skema pengembangan teknologi industri.
“Ini merupakan satu-satunya pembangkit listrik menggunakan turbin ulir di Indonesia. Untuk itu, diharapkan bisa diterapkan di daerah lain yang khususnya sudah memiliki saluran irigasi,” kata Bambang.
Dia juga menambahkan bahwa ikut memberikan apresiasi kepada penemu karena produk pembangkit listrik menggunakan turbin ulir ini sudah dipatenkan. Bahkan bahan baku pembuatan pembangkit listrik ini tidak ada yang impor. “Semuanya produk lokal. Ini merupakan kebanggaan kita sebagai penerus bangsa yang mampu berkarya untuk kemajuan semua orang banyak,” ujarnya. Menristek berharap, adanya teknologi baru ini, akan membantu masyarakat khusus petani dan pelaku industri kecil. Diharapkan program ini juga bisa dikembangkan di daerah lainnya di Sulut.

Sementara itu, VAP sapaan akrab Bupati Minut mengungkapkan sangat bersyukur dengan bantuan yang diberikan pemerintah pusat. Untuk itu, kedepan akan diusulkan jika penyediaan pembangkit tenaga listrik mikrohidro ini bisa dikembangkan di daerah lain di Minut khususnya di wilayah Kepulauan Likupang yang sagat membutuhkan listrik.
“Nanti akan kita coba usulkan kalau bisa di daerah pulau. Sebab untuk membuat PLTMH hanya membutuhkan saluran air atau irigasi yang kecil,” tutur VAP didampingi Kapolres AKBP Grace Rahakbau SIK dan Kumtua Tatelu Jhon Lausan.
“Harapan saya ini menjadi tahun inovasi bagi Minut untuk mengembangkan potensi alam yang kita miliki demi pembangunan, tambahnya.
Inovasi industri ini sendiri, diciptakan oleh salah satu dosen Politeknik Negeri Manado, yang dikembangkan sejak tahun 2010 dengan anggaran Kemenristek Rp 750 juta. (graceywakary/adv)