MANADO, 16 FEBRUARI 2023 – Masyarakat petani di Sulawesi utara (Sulut), diajak untuk bisa menjadi bagian dari pengembangan pertanian berbasis inovasi, peningkatan mutu dan efisiensi produksi pertanian.
Ini uraikan, oleh Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Sulawesi utara (Sulut), DR Femmy Noor Fahmi SPi MSi dalam diskusi yang dikemas dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD), dalam rangka internalisasi BSIP, dan Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Kementerian Pertanian, yang digelar kemarin di Kalasey Minahasa.
Bahwa BSIP dan BPSIP Kementerian Pertanian sama sama hadir untuk meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan hasil pertanian yang ada. “Kami hadir untuk meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja dan masyarakat lainnya serta meningkatkan kepastian, kelancaran dan efisiensi transaksi,” tutur Femmi, seperti dikutip dalam siaran pers BSIP Sulut siang tadi pada MANADONES.
Disini, Femmy mengungkapkan sebelum bertransformasi ke BPSIP, tugas BPSIP Sulut dahulunya sebagai Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang menghasilkan inovasi teknologi spesifik local yang di adaptasikan spesifik local di Nyiur melambai. “Dan ini, telah digunakan petani kita. Contohnya, kegiatan pemeliharaan ternak sistim tower di Minahasa Selatan, yang terus direplikasi sendiri oleh peternak di Sulut,” jelasnya.
Hal yang sama juga dengan inovasi teknologi bawang local Lan’suna, krisan lokal kulo dan krisan lokal riri yang telah menjadi varietas nasional. Dari sini hasil dan kegiatan-kegiatan tersebut, saat bertransformasi ke BPSIP, akan ditindak lanjuti untuk di standardisasikan, hingga mampu diterima sebagai hasil ekspor, sebut pejabat ramah ini, sembari berharap agar diskusi ini, akan mendapatkan banyak masukkan potensi-potensi spesifik lokasi yang akan diajukan untuk proses standardisasi di BSIP kementerian Pertanian.
Senada juga dijelaskan oleh tm dari BSIP Palma, yang menguraikan produk-produk terkait palma yang dapat distandarkan untuk melindungi petani dan konsumen. Demikian dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara, apresiatif dan mendukung kehadiran BPSIP dalam penerapan Standar Instrument Pertanian. “Begitu juga dengan Balai Karantina Pertanian, yang hadir dan mendukung kehadiran BPSIP, mereka menerangkan akan terus membangun komunikasi dalam mengawal produk pertanian agar lebih berdaulat di rumahnya,” tambah kepala humas dari PPID Arnold C Turang.
FGD ini, dihadiri oleh Kadis Pertanian Bolmong, Bolsel, Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Minahasa Utara, Kota Tomohon, Perdagangan, BSIP Palma, Balai Karantina Pertanian Kls I Manado, penyuluh pertanian.(graceywakary)