MANADO, 18 NOVEMBER 2024 – Wajah penuh hiasan tinta titik titik berwarna putih, tidak menutupi rasa bangga dari Febriani Nahak dan Yuslina Pariaribo, usai membawakan salah satu tarian kreasi asal Papua yang didasari oleh aktivitas harian dari satwa indah yang dilindungi, Cendrawasih, di ajang Apresiasi Budaya yang digelar oleh Politeknik Negeri Manado (Polimdo), dalam rangkaian memperingati hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November lalu, pagi tadi lobi Gedung Rektorat Polimdo.
Saat ditemui MANADONES siang tadi, dua mahasiswi perwakilan dari Jurusan Teknik Sipil dari Politeknik Negeri Manado (Polimdo) mengaku butuh waktu dua pekan untuk membawakan tarian khas para muda mudi Papua. Dituturkan Nahak, dia dan kawan kawannya selalu berlatih setiap sore untuk membawakan tarian ini beserta memperagakan aksesories ala Papua. “Sebenarnya hampir semua muda mudi Papua pasti bisa menarikan tarian ini, gerakannya adalah ketukan nada yang harus disamakan, walau terlihat sederhana namun menarikan tarian ini butuh keluwesan dan tampilan segar para penarinya,” jelas Nahak, yang menyebut tarian ini hampir menyamakan aktivitas Cendrawasih saat dia bangun pagi dan melakukan aktivitas hariannya dengan memperlihatkan keindahan yang dimiliki.

Tidak hanya tampilan luwes dan semangat saja, tapi ditambahkan Pariaribo mereka juga tampil dengan pakaian tarian yang merepresentasikan si burung dari Tana Papua ini. Tidak heran sejak pagi sekira pukul 06.00 Wita mereka yang akan tampil menarikan tarian ini sudah bersiap. “Kami bersyukur atas waktu yang diberikan Polimdo bagi kami, generasi Papua yang belajar di Polimdo, untuk tampil mempersembah tarian ini. Tarian ini kami bawakan agar masyarakat luas bisa mengetahui indahnya Papua melalui tarian kreasi ini,” tambahya.
Aksi kedua nya juga tidak sendirian, karena ajang tahunan ini, Apresiasi Budaya Polimdo memang memberikan kesempatan para mahasiswa dan staf Polimdo untuk tampil dengan ragam yang khas Indonesia melalui budaya yang ada. Dari pantauan MANADONES, atraksi budaya ini amat beragam, tarian khas Minahasa, tarian dari Sangihe ada juga tarian kabasaran dan tarian kreasi muda mudi kekinian seperti line dance ala mahasiswa mahasiwi juga ditampilkan di ajang, yang dibuka langsung oleh Direktur Polimdo, Dra Mareyke Alelo dan para pimpinan Polimdo serta senat dan para undangan yang hadir. “Rasanya bangga bisa hadir melihat kemajuan dari Polimdo selama ini,” ujar Heinda Muksin salah satu alumni Polimdo yang hadir mellihat langsung kegiatan ini sekaligus membawa perlengkapan putranya untuk tampil dalam ajang pameran kuliner nusantara di kawasan kegiatan yang digelar di Kantor Rektorat Polimdo hingga malam tadi. (Agung Koyongian)




