12 Pesawat Tempur dan Heli Puma Adu Taktis di Langit Sulut

MANADO – Tepat pukul 14.00 Wit, siang tadi 12 pesawat tempur milik TNI AU dan Royal Australian Air Force (RAAF), melakukan pemantauan langsung di area lintas udara di utara, yang masuk dalam kawasan perbatasan di Sangihe dan Talaud.

Ke-12 pesawat tempur ini terdiri dari enam pesawat tepur jenis F-16 Fighting Falcon milik TNI AU yang ada di Wing 6 Lanud Rusmin Noerjadin, Pekanbaru dan enam pesawat tempur F-18 Super Hornet milik Royal Australian Air Force (RAAF). Pesawat tempur andalan dua negara ini, hadir di Sulawesi utara (Sulut), bukan hanya mengemban misi kerja sama semata untuk latih bersama meningkatkan kemampuan, tetapi sekaligus melakukan pengintaian dan pengamanan di arean perbatasan antara Indonesia dan Filipina.

Bacaan Lainnya
Baca juga  Para Idol Korea Sekelas Jin BTS dan Lee Min Ho Wajib Selesaikan Sekolah
Kolonel Pnb M Arwani dan Capt Chappell Stephen Gareth.

Ini dituturkan oleh Komandan Wing 6 Lanud Rusmin Noerjadin Pekanbaru Kolonel Pnb M Arwani, saat pembukaan kegiatan yang pertama kalinya digelar di Manado dengan sandi, Latihan bersama Elang Australia – Indonesia (Ausindo) 2019 alias Latma Elang Ausindo 2019.

“Tujuan utama dari latihan ini adalah, untuk mempererat tali persaudaraan, memperkuat hubungan baik antara kedua negara, Indonesia – Australia, dan secara khusus untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme dalam memperkaya taktik dan teknik pada operasi udara,” tutur pilot tempur andalan TNI AU ini, didampingi Co 1 SQN GP dari RAAF, Capt Chappell Stephen Gareth (OC 82 WING) dalam upacara pembukaan kegiatan kerja sama ini di VIP Pemda Sulut di Bandara Sam Ratulangi.

Arwani juga meminta para peserta Latma Elang Ausindo 2019, memperhatikan lingkungan, dan  utamakan keselamatan terbang. “Semua harus sesuai prosedur yang telah ditetapkan dan yang disepakati,” tegasnya.

Baca juga  Tak Lapor SPT WP asal Sulut Terancam 6 Tahun di Penjara
Peserta untuk kegiatan Latma Elang Ausindo 2019. (foto Dispen TNI AU)

Sementara itu, CO 1 SQN GP Capt Chappell Stephen Gareth mengungkapkan bahwa, dengan adanya latihan bersama ini diharapkan bisa terjalin hubungan erat pertemanan antara TNI AU dan RAAF dan bisa bekerjasama sama sampai masa akan datang.

Dan, sebagai tuan rumah kegiatan, Pangkalan TNI AU Sam Ratulangi (Lanud Sri) siap melakukan pengamanan dan sosialisasi pada masyarakat akan kegiatan ini. “Kegiatan ini kami dukung sepenuhnya dan ini sebuah kehormatan bagi Lanudsri,” ujar Komandan Lanud Sri, Kolonel Pnb Johnny Sumaryana, sembari menambahkan Latma Elang Ausindo 2019 ini akan digelar selama 10 hari sejah hari ini hingga 27 September mendatang.

Latma Elang Ausindo 2019 ini sendiri melibatkan 195 personil TNI AU dan 160 personil RAAF, serta tidak ketinggalan hadirnya si heli NAS 332 Super Puma dari Skadron 6 Lanud Atang Sanjaya Bogor serta kelengkapan taktis lainnya. (graceywakary)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *