MANADO, 10 MARET 2023 – Komoditi beras dan perikanan menjadi perhatian Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Sulawesi utara (Sulut), menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Pasalnya, Maret ini akan masuk pada Bulan Suci Ramadhan dan Lebaran untuk umat Muslim, dan pada April ada Paskah untuk umat Katolik dan Kristen Protestan. Dua komoditi ini, disebut Kepala BI KPw Sulut, Andry Prasmuko sebagai kebutuhan wajib warga yang menentukan inflasi daerah.
Dia kemudian menjelaskan, sejak akhir dan awal tahun, BI KPw Sulut mencermati harga dan penyaluran beras di beberapa kabupate kota amat beda dengan tahun sebelumnya, begitu juga dengan komoditi perikanan yang kini harganya mulai merangkak naik bahkan di kawasan kepulauan mulai menghilang untuk dikomsumsi warga. “Ada beberapa yang kami temui, dimana beras medium yang harganya sekira Rp9.000 per kg nya kini mulai sulit temui, yang kami temui malam beras medium yang harganya Rp12.000 keatas,” kata Kepala BI KPw Sulut, Andry Prasmuko malam tadi pada MANADONES. Padahal, terang Andry beras medium apalagi yang dikeluarkan Bulog untuk masyarakat, hanya bisa dijual ke masyarakat umum dengan harga yang dinaikkan sebesar Rp500.
Untuk ikan, komoditas yang pada Februari lalu sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut menjadi penyumbang inflasi terbesar adalah ikan cakalang/ikan sisik sebesar 0,1241 persen, diterangkan Prasmuko sempat tidak bisa dikomsumsi di beberapa kawasan yang menjadi area pemasok ikan di Sulut, ini terjadi karena cuaca dan iklim yang tidak memungkinan para nelayan tradisional mencari ikan dengan kondisi laut yang memiliki gelombang tinggi mencapai 2,5 meter. Prasmuko, yang didampingi oleh Deputi BI Marwadi dan Fernando Butarbutar kemudian menyebut, ini akan menjadi perhatian mereka menjelang HBKN.
BI KPw Sulut sendiri telah memiliki program untuk menjaga inflasi di Sulut melalui beberapa kegiatan yaitu Penyelenggaraan High Level Meeting wilayah Minahasa untuk enam kabupaten dan kota menjelang HBKN Idul Fitri 2023, kemudian melakukan perluasan Kerja sama Antar Daerah (KAD) intrawilayah Kabupaten Minahasa. Perluasan jalur komunikasi pengendalian inflasi dan optimisme ekonomi melalui sosialisasi kepada pemuka agama dari enam kabupaten dan kota, tahap 1 Penyaluran bibit barito kepada peserta PKH dan kelompok tani disertai pendampingan. (graceywakary)