MANADO — Penyebaran virus korona alias covid-19 masih terus terjadi di Sulawesi Utara (Sulut), ini terbukti dengan bertambahnya warga yang masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP) yang mencapai angka 229, serta orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 11 orang dan satu pasien positif.
Sayangnya tenaga medis yang masuk dalam satuan tugas penanganan covid-19 tidak bertambah. “Tenaga medis di empat rumah sakit yang ditunjuk sebagai rujukan untuk menangani para pasien yang diduga terpapar Covid-19 adalah dokter dan perawat yang memiliki keahlian, serta telah menjalani pelatihan dua pekan untuk penangana virus yang jadi wabah ini. Namun, tim ini juga sangat terbatas, sementara jika kita tidak tegas dan disiplin mengikuti anjuran pemerintah untuk diam di rumah maka penanganan akan sangat luar biasa dalam keterbatasan, mulai dari tenaga hingga tempatnya,” jelas juru bicara (Jubir) Satgas penanganan Covid-19 di Sulut, dr Steaven Dandel pada Manadones.
Saat ini juga disebut oleh Dandel dukungan pada para tenaga medis sangat dibutuhkan, dan ini bisa ditunjukkan melalui sikap tegas dari warga untuk berdiam di rumah. Selain itu, Dandel juga menerangkan bahwa para tenaga medis yang bekerja untuk penanggulangan penyebaran Covid-19 ini punya tanggung jawab yang luar biasa yang membuat mereka harus siaga hingga 1X24 jam serta dilarang untuk keluar dari area kerja alias ruang perawatan di rumah sakit . “Hazmut suit yang digunakan bukanlah alat pelengkap diri (APD) yang biasa saja,” tambahnya.
Dari keterangan disebutkan bahwa menggunakan Hazmut suit adalah hal wajib dalam penanganan Covid-19, namun penggunanya harus mampu menahan haus lima hingga delapan jam, serta tidak ke toilet untuk buang air kecil. “Karena saat kita membuka APD ini maka kita tidak bisa menggunakan nya lagi. Jika digunakan lagi maka akan berbahaya untuk tubuh,” jelasnya lagi.
Untuk itu, Dandel meminta agar warga Sulut bisa menjadi warga negara yang baik, mari kita doakan dan mari kita dukung para tenaga medis kita dengan doa dan tindakan tegas untuk tetap di dalam rumah. (Gracey Wakary)