MUF2022 Hadirkan Instruktur Rescue Basarnas Manado di Worshop EFR

Instruktur Rescue dari BASARNAS Manado area Sulut, Dwi Oktavianus saat memperagakan EFR di Workshop EFR di MUF2022 sore kemarin.

MANADO, 20 OKTOBER 2022 – Manado Underwater Festival (MUF) 2022, yang digelar di area kekinian, Malalayang Beach Walk (MBW), dan di dibuka secara langsung kegiatannya oleh Wali Kota Manado Andrei Angouw dua hari lalu, terus mendapat perhatian masyarakat kota.

 

Bacaan Lainnya

Pasalnya, di side event Kejuaraan Selam Manado 2022 ini diisi oleh kegiatan yang mendukung pariwisata Manado dan Sulawesi utara mulai dari lomba foto bawah air, lomba reels, pemecahan rekor free dive, yoga bersama hingga workshop tentang keamanan dan penanganan masalah di kegiatan pariwisata laut.

 

Antusias para peserta dari siswa SMA 7 dan STIEPAR Manado di workshop EFR kemarin sore.

Seperti Workshop Emergency First respon (EFR) kemarin, yang menghadirkan langsung pembicaranya dari Kantor BASARNAS Manado area Sulut, Dwi Oktavianus. Disini, Dwi yang memiliki jabatan sebagai Instruktur SAR ini memaparkan hal hal pertama yang bisa dilakukan masyarakat umum, saat menghadapi atau menemukan kejadian kecelakaan pada sesama manusia.

Baca juga  Hiu Paus jadi Alasan Wisatawan Manado Kunjungi Gorontalo

 

Rescue Mahir, yang sudah menjalankan misi kemanusiaan saat kejadian kecelakaan Adam Air, gempa Wasior, gempa Padang mengungkapkan pentingnya kemauan warga dalam memberikan pertolongan. “Harus ada kemauan dulu. Karena jika takut dahulu, maka ini akan menyulitkan korban dan dirinya sendiri. Namun saya yakin, yang hadir disini adalah kita kita yang mengutamakan kemanusiaan, tetapi penting juga selain tidak takut adalah pengetahuan awal,” jelas Dwi yang juga memiliki level sebaga instruktur selam.

 

Penjelasan Dwi, tentang penanganan pertama pada kecelakaan baik darat dan di laut adalah penggunaan alat alat umum tetapi steril yang memang dimiliki calon penolong seperti kaos tangan, kaca mata dan lain lain. Usai itu, maka yang dilakukan penolong adalah melakukan cek respon pada korban melalui nadi besar. “Respon pertama itu penting,” katanya lagi.

Baca juga  Kabasarnas Tinjau Pelatihan Potensi SAR di Sulut

 

Pemilik Rescue Mahir ini, juga memerikan praket singkat dengan alat yang sudah disiapkan. Terlihat, antusias warga yang ikut mendengarkan workshop yang berlangsung di Amphitheater MBW selama 1.5 jam ini. Maria Koleangan perwakilan dari STIEPAR Manado pun mengaku workshop ini mudah diterima dan dia merasa siap untuk menjadi penolong saat kejadian kecelakaan teradi di dekatnya. “Ini menambah wawasan saya, dan sangat menarik serta penyampaiannya mudah dicerna,” ungkapnya.

 

Dan sore hari, panitia MUF2022 akan kembali menghadirkan workshop tentang pemahaman keselamatan diri saat berada di bawah laut, yang akan dibawakan oleh Frans Rattu, CD PADI sekaligus pengajar di Politeknik Negeri Manado. (graceywakary)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *